TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution belum terlihat di kantornya hingga pukul 09.30 WIB, Kamis, 13 Agustus 2015. Berbeda dengan Darmin, para Deputi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian datang mulai pukul 07.00 WIB.
Sebagai seorang menteri, kata pejabat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin seharusnya datang pukul 09.00 WIB. "Kalau enggak ada acara, menteri yang sebelum-sebelumnya datang jam sembilan pagi," katanya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis, 13 Agustus 2015.
Usut punya usut, Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia itu ternyata tengah menggelar rapat koordinasi di kantor Kementerian Keuangan, yang letaknya ada di seberang jalan kantornya. Di sana Darmin mengikuti rapat Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK). Kepada Tempo, Darmin mengatakan sudah berada di Kemenkeu sejak pukul 07.00. "Selesai rapat di Kementerian Keuangan baru saya ke kantor," kata Darmin kepada Tempo.
Baca juga:
Evan Dimas di Spanyol: Klub Promosi Divisi II, Ini Rapornya
Sindir Ahok 'Kepala Preman', Ketua FBR: Preman Itu Tak Bawel
Presiden Joko Widodo resmi melantik ekonom Darmin Nasution sebagai Menteri Koordinator Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil kemarin di Istana Negara. Nama Darmin sejak awal disebut-sebut bakal masuk Kabinet Kerja. Ia bahkan sudah pernah bertemu Presiden Jokowi pada akhir Juli lalu. Namun pertemuan dengan Presiden di Istana waktu itu dibantah Darmin membahas pergantian kabinet. "Hanya diminta saran soal ekonomi," kata Darmin.
Selepas agenda acara pelantikan menteri baru. Presiden Joko Widodo menggelar rapat bersama Darmin dan beberapa menteri lain. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menekankan penanganan masalah pangan, termasuk persoalan data, kekeringan, dan pentingnya koordinasi.
"Sehingga sebaiknya setiap kementerian itu menyampaikan kebijakan itu sudah dibicarakan dengan kementerian lain," kata Jokowi di kompleks Istana Presiden, Rabu, 12 Agustus 2015.
Pesan kedua, Jokowi juga berbicara tentang pencairan anggaran. Pencairan anggaran, menurut Presiden, perlu didorong supaya terjadi percepatan. Selanjutnya, Jokowi juga menyampaikan perlunya dorongan investasi dan arus modal yang masuk.
ALI HIDAYAT | AGUSSUP
Baca juga:
RESHUFFLE KABINET: Pram Masuk, Tapi Mega Gagal Gusur Rini?
RESHUFFLE KABINET: Soal Ini Jokowi Kalahkan Gus Dur & SBY!