Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ssst... Ini Rahasia Kecantikan 5 Putri Keraton Yogya

image-gnews
Repertoar tari berjudul Bedaya Amurwabumi karya Sri Sultan Hamengku Buwono X yang juga ditarikan oleh tiga puteri Sultan yaitu GKR Pembayun, GKR Condro Kirono, dan GRAj Nurastuti Wijareni, dipertunjukkan di Dalem Yudhaningratan Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo
Repertoar tari berjudul Bedaya Amurwabumi karya Sri Sultan Hamengku Buwono X yang juga ditarikan oleh tiga puteri Sultan yaitu GKR Pembayun, GKR Condro Kirono, dan GRAj Nurastuti Wijareni, dipertunjukkan di Dalem Yudhaningratan Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo
Iklan

TEMPO.COSleman- Lima putri Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat mempunyai resep sendiri untuk menjaga kecantikan mereka. Terlihat cantik dan anggun bagi putri keraton adalah hal penting. Dandan dengan kosmetik alami justru membuat penampilan mereka sangat anggun.

Ternyata kosmetik yang digunakan berbahan dasar kepompong emas. Kepompong ulat sutra yang berwarna keemasan.

"Kepompong emas atau total holden cocoon mengandung zat aktif asam animo sericin yang memiliki khasiat sebagai zat aktif anti-aging atau mengatasi penuaan dini," kata dokter Fredi Setyawan, dokter umum dan ahli kosmetik, Jumat, 14 Agustus 2015.

Baca juga:
Nih, Alasan Aurel Hermansyah Dicap Anak Durhaka oleh Haters
Mau Tahu Sikap Pacar yang Sebenarnya? Coba Lakukan Ini

Tidak hanya itu, kepompong emas juga mengandung zat brightening untuk mencerahkan dan moisturizer atau pelembap. Kepompong emas inilah yang digunakan para putri keraton Yogyakarta untuk menjaga kecantikan mereka.

Bagi perempuan yang ingin memiliki kulit wajah halus, sehat, bersih bercahaya, dan awet muda, hendaknya menggunakan kosmetik berbasis bahan dari kepompong emas. Semua putri Raja Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang berjumlah lima orang, menggunakan kosmetik dengan bahan kepompong emas.

Mereka adalah Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi, Gusti Kanjeng Ratu Condrokirono, Gusti Kanjeng Ratu Maduretno, Gusti Kanjeng Ratu Hayu, dan Gusti Kanjeng Ratu Bendara. Mereka menggunakan kosmetik berbahan kepompong emas. Tampak sekali wajah mereka cantik, anggun, dan yang pasti tidak norak. 

Gusti Kanjeng Ratu Bendoro menyatakan semua perempuan terlahir membawa kecantikan sendiri. Namun perempuan harus menjaga dengan merawat tubuh dan wajah. Sebab, kulit yang cantik memberikan kepercayaan diri lebih dalam bagi perempuan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Lima putri keraton semuanya menggunakan kosmetik berbahan dasar ramuan kepompong emas," ujarnya dalam acara “The Secret of Royal Beauty” di kompleks Candi Prambanan.

Kandungan nutrisi dalam kepompong emas ini bisa membuat kulit wajah halus, sehat, dan bersih bercahaya. Merawat tubuh dengan bahan alami bisa membuat wajah terlihat lebih muda dibandingkan dengan umur yang sesungguhnya. 

"Pola hidup sehat harus dijaga. Sebelum dan sesudah beraktivitas, saya selaku membersihkan wajah," tuturnya.

Di Yogyakarta, ada penangkaran kepompong emas. Bahan itulah yang digunakan untuk kosmetik. Alam sudah memberikan bahan untuk merawat kecantikan perempuan. Kupu-kupu tricula dikembangbiakkan menjadi ulat. Makanannya adalah daun murkai dan daun jambu monyet.

MUH SYAIFULLAH

Baca juga:
Heboh Gojek: Bisa Dapat Rp 1 Juta per Hari, Sarjana pun Ada
Sepasang Kekasih Daftar Jadi Sopir Go-Jek Demi Biaya Nikah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

15 hari lalu

Prajurit Keraton Yogyakarta mengawal arak-arakan gunungan Grebeg Syawal di halaman Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, 18 Juli 2015. Sebanyak enam buah gunungan diarak dalam acara ini. TEMPO/Pius Erlangga
269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

Perjanjian Giyanti berkaitan dengan hari jadi Yogyakarta pada 13 Maret, tahun ini ke-269.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

16 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

16 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.


Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

17 hari lalu

Prajurit Bregada berjaga saat Nyepi di Candi Prambanan Yogyakarta Senin, 11 Maret 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.


Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

30 hari lalu

Tradisi Ngapem Ruwahan digelar warga di Yogya sambut Ramadan. (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.


Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

43 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat deklarasi damai Pemilu 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.


Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

45 hari lalu

Serah terima uborampe atau sesaji mengawali Tradisi Labuhan Merapi di Kecamatan Cangkringan Sleman Minggu (11/2). Dok. Istimewa
Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

Upacara adat yang digelar Keraton Yogyakarta ini merupakan tradisi ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan alam


Menelusuri Lokasi Serbuan Tentara Inggris ke Keraton Yogyakarta, Ini Jadwal dan Tiketnya

46 hari lalu

Wisatawan berkunjung di kawasan Taman Sari, Yogyakarta, Minggu 25 Desember 2022. Kawasan Taman Sari yang dulunya sebagai tempat peristirahatan bagi Raja Keraton Yogyakarta tersebut ramai dikunjungi wisatawan saat libur Natal 2022. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyasyah
Menelusuri Lokasi Serbuan Tentara Inggris ke Keraton Yogyakarta, Ini Jadwal dan Tiketnya

Dua abad lalu, Keraton Yogyakarta pernah dijarah tentara Inggris, tapi keraton tidak hancur dan mash bertahan sampai saat ini.


Momen Alam Ganjar Bareng Cucu Sultan HB X Berwisata Keliling Keraton Yogyakarta

50 hari lalu

Putra capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo, Alam Ganjar menyambangi Keraton Yogyakarta Selasa 6 Februari 2024. TEMPO| Pribadi Wicaksono.
Momen Alam Ganjar Bareng Cucu Sultan HB X Berwisata Keliling Keraton Yogyakarta

Alam Ganjar menuturkan lawatan ke Keraton Yogyakarta ini menjadi kunjungannya kembali setelah sekian lama tak menyambanginya.


Jokowi Bertemu Sultan HB X, Ganjar Bilang Semoga Dapat Pesan Indonesia Harus Dikelola dengan Baik

28 Januari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat menghadiri Hajatan Rakyat Cirebon di Stadion Bima, Kota Cirebon, Jawa Barat, Sabtu 27 Januari 2024. ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas
Jokowi Bertemu Sultan HB X, Ganjar Bilang Semoga Dapat Pesan Indonesia Harus Dikelola dengan Baik

Ganjar Pranowo tidak mempersoalkan pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X.