TEMPO.CO, Kupang - Pada perayaan hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan RI ke-70, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgaspamtas) Batalion 744 dari Pos Baes, Desa Nainaban, Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), bersama warga setempat menggelar upacara bendera di puncak bukit dengan mengibarkan bendera merah-putih berukuran raksasa.
Bendera raksasa berukuran 5 x 3 meter itu dikibarkan di perbatasan Indonesia dengan Distrik Oecusse, Timor Leste. Upacara 17 Agustus 2015 itu berlangsung sangat sederhana. Warga yang mengikuti upacara hanya menggunakan sarung adat yang sudah usang dan bercelana pendek, tanpa alas kaki.
Sebelum menggelar upacara, warga bersama personel TNI mengangkut bambu yang akan dijadikan tiang bendera dengan berjalan kaki sejauh 2 kilometer. Warga setempat berjanji akan menjaga bendera tersebut tetap berkibar di wilayah perbatasan. Hal itu merupakan rasa kecintaan warga di perbatasan negara itu terhadap NKRI.
Komandan Pos Baen Letda Muslih mengatakan pengibaran bendera ini sebagai wujud cinta masyarakat di perbatasan kepada NKRI. Sekaligus memupuk rasa nasionalisme warga yang tinggal di wilayah perbatasan negara. "Kami minta warga menjaga bendera itu agar tidak rusak," ucapnya.
Tokoh masyarakat setempat, Bernadus, berjanji akan menjaga bendera itu tetap dalam keadaan baik. Namun dia berharap pemerintah segera menyelesaikan masalah perbatasan di wilayah itu. "Pertikaian hingga perang tanding sering terjadi di wilayah ini. Jadi saya minta pemerintah segera menyelesaikan," ujarnya.
YOHANES SEO