Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jokowi Diminta Teladani Hamengku Buwono IX  

image-gnews
Seorang pria membawa foto Sri Sultan Hamengkubuwono IX, saat acara
Seorang pria membawa foto Sri Sultan Hamengkubuwono IX, saat acara "Jogja Menggugat", di depan Gedung Agung Yogyakarta (5/9). Mereka menuntut Keistimewaan kota Yogyakarta. Foto: ANTARA/Regina Safri
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gusti Bendoro Pangeran Haryo Prabukusumo berharap Presiden Joko Widodo dan pemimpin lain di bawahnya bisa mencontoh kepemimpinan Sultan Hamengku Buwono IX. Menurut Prabukusomo, keteladanan yang diberikan ayahnya tersebut penting pada saat partai politik punya pengaruh yang kuat.

Menurut dia, kuatnya pengaruh partai politik menciptakan model politik yang transaksional antara partai dan pemimpin pemerintah. Politik transaksional itulah yang sering kali mengabaikan kepentingan rakyat.

“Untuk menghindari cengkeraman kekuasaan itu, pemimpin perlu bersikap ‘diktator’ namun yang konstruktif, demi menyelamatkan rakyat,” kata Prabukusomo dalam acara “Diskusi Kemerdekaan Teladan Sultan Hamengku Buwono IX”, Selasa, 18 Agustus 2015.

Diktator konstruktif yang ia maksudkan merujuk penggunaan kekuatan untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan diri dan kelompok. Menurut dia, hal ini pernah diterapkan HB IX saat berusaha melepaskan diri dari cengkeraman penjajahan Jepang pada masa awal.

Pada masa pendudukan Jepang,  HB IX mengusulkan kepada Jepang agar diberi izin memerintah dan “memaksa” rakyat Yogyakarta membangun Selokan Mataram—sebuah jalur irigasi sepanjang 30 kilometer yang membujur dari Kabupaten Sleman hingga Kabupaten Bantul serta menghubungkan Sungai Progo dengan Sungai Opak.

“Daripada rakyat terkena kerja paksa untuk kepentingan Jepang, lebih baik mereka bekerja demi menyiapkan kebutuhannya di masa depan,” kata Prabukusomo. Dan hingga saat ini, Selokan Mataram masih menjadi jalur irigasi utama yang menjadi sumber pengairan belasan ribu hektare sawah di Yogyakarta.

“Pak Jokowi bisa menerapkan ini agar program pembangunan di daerah tak timpang, sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa depan, bukan pesanan atau kedekatan kelompok tertentu,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Prabukusumo melihat ada sejumlah nilai positif dari kepemimpinan Presiden Joko Widodo. “Beliau berani memilih menteri yang tak takut bergesekan dengan kekuasaan besar, seperti Menteri Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti), padahal mafia bidang itu cukup kuat,” ujarnya.

Selain Prabukusumo, diskusi yang digelar dalam rangka edisi khusus majalah Tempo, “Hamengku Buwono IX, Pengorbanan Sang Pembela Republik”, ini menghadirkan dua sejarawan, yakni Rushdy Hoesein dan Suhartono dari Universitas Gadjah Mada.

PRIBADI WICAKSONO

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

15 hari lalu

Prajurit Keraton Yogyakarta mengawal arak-arakan gunungan Grebeg Syawal di halaman Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, 18 Juli 2015. Sebanyak enam buah gunungan diarak dalam acara ini. TEMPO/Pius Erlangga
269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

Perjanjian Giyanti berkaitan dengan hari jadi Yogyakarta pada 13 Maret, tahun ini ke-269.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

16 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

16 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.


Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

30 hari lalu

Tradisi Ngapem Ruwahan digelar warga di Yogya sambut Ramadan. (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.


Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

45 hari lalu

Serah terima uborampe atau sesaji mengawali Tradisi Labuhan Merapi di Kecamatan Cangkringan Sleman Minggu (11/2). Dok. Istimewa
Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

Upacara adat yang digelar Keraton Yogyakarta ini merupakan tradisi ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan alam


Menelusuri Lokasi Serbuan Tentara Inggris ke Keraton Yogyakarta, Ini Jadwal dan Tiketnya

46 hari lalu

Wisatawan berkunjung di kawasan Taman Sari, Yogyakarta, Minggu 25 Desember 2022. Kawasan Taman Sari yang dulunya sebagai tempat peristirahatan bagi Raja Keraton Yogyakarta tersebut ramai dikunjungi wisatawan saat libur Natal 2022. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyasyah
Menelusuri Lokasi Serbuan Tentara Inggris ke Keraton Yogyakarta, Ini Jadwal dan Tiketnya

Dua abad lalu, Keraton Yogyakarta pernah dijarah tentara Inggris, tapi keraton tidak hancur dan mash bertahan sampai saat ini.


Momen Alam Ganjar Bareng Cucu Sultan HB X Berwisata Keliling Keraton Yogyakarta

50 hari lalu

Putra capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo, Alam Ganjar menyambangi Keraton Yogyakarta Selasa 6 Februari 2024. TEMPO| Pribadi Wicaksono.
Momen Alam Ganjar Bareng Cucu Sultan HB X Berwisata Keliling Keraton Yogyakarta

Alam Ganjar menuturkan lawatan ke Keraton Yogyakarta ini menjadi kunjungannya kembali setelah sekian lama tak menyambanginya.


Jokowi Bertemu Sultan HB X, Ganjar Bilang Semoga Dapat Pesan Indonesia Harus Dikelola dengan Baik

28 Januari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat menghadiri Hajatan Rakyat Cirebon di Stadion Bima, Kota Cirebon, Jawa Barat, Sabtu 27 Januari 2024. ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas
Jokowi Bertemu Sultan HB X, Ganjar Bilang Semoga Dapat Pesan Indonesia Harus Dikelola dengan Baik

Ganjar Pranowo tidak mempersoalkan pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X.


Beda dengan Para Capres, Jokowi Ditemui Sultan HB X di Keraton Yogya

28 Januari 2024

Pintu gerbang Keraton Kilen Yogyakarta ditutup saat Presiden Jokowi bertemu Raja Keraton yang juga Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Keraton Kilen Yogyakarta Minggu (28/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Beda dengan Para Capres, Jokowi Ditemui Sultan HB X di Keraton Yogya

Jokowi ditemui Sultan HB X di kediaman Sultan di Keraton Kilen Yogyakarta.


Jokowi Temui Sultan HB X, Jubir Keraton Minta Tak Dinarasikan yang Tidak-tidak

28 Januari 2024

Presiden Jokowi meninggalkan Keraton Kilen Yogyakarta usai melakukan pertemuan tertutup dengan Raja Keraton Sultan HB X. Tempo/Pribadi Wicaksono
Jokowi Temui Sultan HB X, Jubir Keraton Minta Tak Dinarasikan yang Tidak-tidak

Pertemuan Jokowi dan Sultan HB X selama satu jam itu berlangsung tertutup.