TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri Indonesia meminta pemerintah tegas menyelesaikan keributan di internal kabinet yang dipicu Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli. Jika tidak, iklim investasi Indonesia bakal merosot. "Tindakan seperti itu justru kontraproduktif bagi membaiknya iklim usaha. Padahal itu yang benar-benar kita butuhkan saat ini," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perikanan Yugi Prayanto, Kamis, 20 Agustus 2015.
Saat ini, ucap Yugi, kondisi investasi masih wait and see karena tindakan Rizal tersebut. Misalnya kritik soal target pengembangan listrik 35 ribu megawatt yang dianggap mantan Menko Perekonomian itu tidak realistis. Meski sudah mendapat kritik dari Presiden, Rizal mengaku tidak akan mundur dari aksinya.
Yugi memprediksi tindakan tersebut membuat calon investor mundur perlahan. Penanam modal, tutur dia, bisa saja mengalihkan aksi bisnisnya ke negara tetangga yang kondisi pemerintahnya relatif stabil, seperti Vietnam dan Thailand. Dunia usaha saat ini membutuhkan kenyamanan yang mumpuni serta informasi akurat soal kebijakan. "Walaupun sebenarnya bukan satu-satunya penentu investasi, faktor ini tidak bisa diabaikan begitu saja," kata Yugi.
Efek tindakan Rizal, ucap Yugi, bisa dilihat dari pergerakan indeks harga saham gabungan belakangan ini yang melambat. "Kami perlu ketangkasan pemerintah, agar suasana tidak makin memburuk."
ROBBY IRFANY