TEMPO.CO , Denpasar - Film dokumenter Di Atas Air dan Batu (DAAB) karya Bowo Leksono (Purbalingga) dinobatkan sebagai film terbaik Denpasar Film Festival (DFF) 2015. Film tersebut diganjar trofi dan hadiah uang tunai sebesar Rp 20 juta.
Direktur DFF Agung Bawantara mengatakan karya dokumenter yang disertakan pada DFF 2015 berjumlah 66. “Karya-karya tersebut berasal dari berbagai daerah di Tanah Air. Karya-karya terpilah dalam dua kategori, yakni Umum dan Pelajar. Jumlah tersebut tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya, Kamis, 19 Agustus 2015.
Adapun film DAAB, yang berdurasi 25 menit 43 detik, berkisah tentang Mollo, sebuah wilayah di kaki Pegunungan Mutis, Timor, Nusa Tenggara Timur, serta Morodemak, sebuah desa di Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Hampir seluruh warga Mollo adalah petani, peternak, dan pekebun yang secara subsisten bergantung pada air hujan. Sedangkan orang-orang Morodemak berprofesi nelayan, petambak, pedagang, buruh, dan petani sawah tadah hujan.
Kedua wilayah yang letak geografisnya berjauhan itu disandingkan dalam film ini untuk membandingkan bagaimana masyarakat di kedua desa tersebut menghargai dan memperlakukan air.
Menurut dewan juri yang terdiri atas Slamet Rahardjo Djarot, Dr Lawrence Blair, Rio Helmi, Prof I Made Bandem, I Wayan Juniartha, dan Bre Redana, film Di Atas Air dan Batu merupakan karya yang paling memiliki narasi yang koheren, perspektif yang menarik, serta titik pijak dan pemihakan yang tegas dibanding film-film karya peserta lain yang disertakan dalam DFF tahun ini.
“Bagaimana perjuangan dua kelompok perempuan dalam menghadapi perubahan pola cuaca yang mengancam keberlangsungan ekonomi keluarga dan komunitas mereka memberikan film ini nilai tematik yang lebih unggul dibanding film-film peserta lainnya,” kata Slamet Rahardjo Djarot, selaku ketua dewan juri.
Film DAAB menyisihkan empat film unggulan lainnya, yakni Bersama Lupus (Galih Seta Dananjati, Denpasar), Hamemayu Hayuning Bawana (Diyah Verakandhi, Yogyakarta), Kakek Si Pemburu Lebah (Gede Seen, Buleleng), serta Lasem, Balada Kampung Naga (M. Iskandar Tri Gunawan, Yogyakarta). Sedangkan para unggulan masing-masing memperoleh uang tunai sebesar Rp 3,5 juta.
ROFIQI HASAN