TEMPO.CO, Bandung — Seniman muda lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) menyapu bersih semua penghargaan Bandung Art Contemporary Award (BaCAA) 2015. Karya ketiga pemenang tersebut berupa instalasi dan gambar, Sabtu, 26 September 2015.
Ketiga pemenang itu adalah Harits Rasyid Paramasatya, Aliansyah Caniago, dan Muhammad Vilhammy. Menurut penggagas acara, Andonowati, dewan juri menetapkan Harits sebagai artis yang akan berangkat mengikuti program residensi ke Centre Intermondes, La Rochelle, Prancis. Adapun Aliansyah dan Vilhammy berhak menerima hadiah berupa uang masing-masing Rp 50 juta.
Harits membuat karya instalasi berupa museum sebagai personifikasi seseorang bernama Khem. Adapun Caniago merancang seni instalasi dari artefak pertunjukan seni serta video. “Karyanya semacam kritik sosial tentang lingkungan yang tak lagi indah,” ujar Andonowati kemarin di Lawangwangi Creative Space, Jalan Dago Giri 99, Bandung. Dua artis lainnya yang mendapat penghargaan special mention yakni Nurrachmat Widyasena serta Faisal Habibi. Keduanya pun seniman lulusan ITB.
Juru bicara panitia acara, Herra Pahlasari, menyebutkan, jumlah kiriman peserta lomba yang keempat kalinya ini lebih dari 350 karya. Kebanyakan peserta berasal dari kalangan seniman muda yang cukup berpengalaman. "Sehingga penjurian kali ini lebih mudah, dan penyaringan 30 semi finalis pun memenuhi standar kualitas yang cenderung lebih baik dibandingkan sebelumnya," ujarnya.
ANWAR SISWADI