TEMPO.CO , Jakarta - Manajemen PT Pelni kini membuka rute pariwisata ke sejumlah titik wisata yang ada di Indonesia, salah satunya Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.
"Ini sinergi dengan Kementrian Pariwisata yang ingin mengoptimalkan wisata bahari. Selama ini wisatawan asing banyak menggunakan kapal sendiri untuk menikmati keindahan alam Nusantara, padahal kita punya armada yang rute kapalnya kebetulan mendekati obyek wisata," ujar Kepala Cabang PT Pelni Jayapura Budi Trisnawan di Jayapura, Kamis, 1 Oktober 2015.
Dia menjelaskan, kebijakan ini juga untuk membantu wisatawan lokal yang selama ini kesulitan melakukan perjalanan ke sejumlah titik wisata yang terkenal karena keindahan baharinya.
"Ini adalah terobosan baru yang dibuat Pelni. Masyarakat kita senang traveling, tapi tidak ada fasilitasnya, maka itu Pelni coba menjembatani hal itu," ucapnya.
Budi mengungkapkan, untuk rute wisata Raja Ampat, wisatawan akan dikumpulkan di Pelabuhan Sorong pada 29 Oktober dan perjalanan akan berakhir pada 1 November 2015.
"Konsep yang ditawarkan, kapal Pelni akan dijadikan hotel mengapung, termasuk juga konsumsi. Nantinya wisatawan akan dibawa ke titik-titik wisata yang ada di area tersebut," ucapnya.
Dia menambahkan, dalam perjalanan wisata ke Raja Ampat ini, Pelni menetapkan target maksimal 150 peserta dengan menggunakan KM Tatamailau yang berkapasitas seribu orang.
"Pelni tidak mencari keuntungan yang besar, melainkan mengutamakan keamanan dan kenyamanan wisatawan," katanya.
Harga yang ditawarkan untuk perjalanan wisata tersebut adalah, paket kelas I Rp 6,9 juta, kelas II Rp 5,5 juta, dan ekonomi Rp 4,4 juta.
Rute wisata lainnya yang ditawarkan Pelni adalah ke Wakatobi, Sulawesi Tenggara, pada 15-19 November 2015, dan titik kumpulnya di Pelabuhan Bau-Bau.
ANTARA