TEMPO.CO, Bandung - Kepala Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi II Bandung Zunerfin mengingatkan bobotoh yang hendak menggunakan kereta api menuju Jakarta untuk menonton laga final Piala Presiden agar tidak menggunakan atribut selama dalam perjalanan. “Agar tidak memancing,” katanya saat dihubungi Tempo, Jumat, 16 Oktober 2015.
Zunerfin beralasan, bukan sekali-dua kali kereta yang kebetulan ditumpangi pendukung klub sepak bola menjadi sasaran pelemparan. Di antaranya saat kereta ditumpangi bonek yang berniat menonton laga tandang klub sepak bola Persebaya. “Sering kalau menghadapi bonek,” ucapnya.
Menurut Zunerfin, dalam laga final yang mempertemukan Persib dengan Sriwijaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno tersebut, belum ada kebijakan khusus dari manajemen KAI untuk mengantisipasinya. “Sampai saat ini, belum ada kekhususan dari manajemen untuk mengantisipasi itu,” ujarnya.
Namun Zunerfin mengaku pihaknya memilih berhati-hati. “Asal jangan membuat ketidaknyamanan penumpang lain. Apalagi memancing orang luar menyerang. Itu yang kita waspadai kalau memang ada yang naik kereta,” tuturnya.
Zunerfin mengatakan bobotoh akan diperlakukan sama seperti penumpang lain. “Silakan naik, dengan syarat mereka harus tertib,” ucapnya.
Menurut Zunerfin, hingga saat ini, belum ada lonjakan pemesanan tiket kereta menjelang akhir pekan ini. “Okupansi masih seperti biasa. Tapi bisa saja mendekati waktunya ada kenaikan okupansi mendadak,” ujarnya.
Laga final Piala Presiden akan digelar Minggu, 18 Oktober 2015. Puluhan ribu bobotoh diperkirakan akan menyaksikan laga final tersebut.
AHMAD FIKRI