TEMPO.CO, Jakarta - Warga Desa Cidahu dan Kelurahan Dangdeur, Kabupaten Subang, Jawa Barat, mempertanyakan mangkraknya proyek gas kota (city gas) selama dua tahun ini. Program city gas adalah proyek kerja sama antara PT Pertamina serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
"Setelah dipasangi instalasi, sampai sekarang enggak ada kejelasannya," kata Anugerah, seorang warga Kelurahan Dangdeur, saat ditemui Tempo, Selasa, 3 November 2015.
Padahal, Anugerah menjelaskan, setelah dipasangi instalasi sampai dapur warga, pihak Pertamina berjanji akan langsung mengalirkan gas elpijinya. "Nyatanya, sampai sekarang peralatannya nganggur," ujar Anugerah.
Kekecewaan juga disampaikan Ambu, warga Desa Cidahu. Awalnya dia mengaku senang karena mendapatkan jaringan pemasangan gas elpiji secara gratis dari pihak Pertamina. "Kalau program gas kota itu jadi, kan, kami enggak usah harus repot membeli gas ke agen atau pengecer," tuturnya.
Sewaktu ada pemasangan instalasi pipa gas ke rumahnya, Ambu mendapatkan penjelasan bahwa pemakaian gas kota memiliki kelebihan lain dibanding menggunakan gas elpiji tabung komersial. "Katanya, sih, kalau ada kebocoran aliran gas bisa langsung padam, dan lebih ramah lingkungan," ia menjelaskan.
Bupati Subang Ojang Sohandi juga mendesak agar pihak Pertamina dan Kementerian ESDM mewujudkan komitmen mereka dalam program gas kota tersebut. "Itu kan janji mereka. Kasihan masyarakat sudah menunggu terlalu lama," ucap Ojang.
Jaringan pipa program gas kota di Subang tersebut dipasang di sekitar 4.000-an dapur rumah milik warga di Desa Cidahu dan Kelurahan Dangdeur pada medio 2013 oleh PT Markinah, Jakarta, dengan menghabiskan dana Rp 43,5 miliar, yang bersumber dari APBN 2013.
Program gas kota dilakukan di dua desa tersebut sebagai bentuk kepedulian Pertamina melalui program CSR-nya. Sebab, lokasinya berada di kawasan lapangan gas Pertamina Cidahu.
Juru bicara Pertamina EP Field Subang, Erry Ridwan, menyatakan pihaknya tidak memiliki kapasitas buat melanjutkan proyek gas kota tersebut. "Semua kewenangan pengurusannya berada di bawah kendali Kementerian ESDM," ia memberikan alasan.
Pertamina yang ditugasi mengalirkan gas elpiji melalui instalasi yang sudah terpasang ke dapur-dapur warga, Erry menegaskan, siap menyalurkannya kapan pun. "Karena sudah menjadi komitmen kami," ia menegaskan.
NANANG SUTISNA