TEMPO.CO, Jakarta - Isu pemanasan global dan perubahan iklim menjadi isu yang banyak dibahas secara global. Namun survei terbaru memberikan gambaran bahwa sebagian besar warga Amerika Serikat justru tak mempedulikan masalah perubahan iklim.
Hasil survei Associated Press dan NORC Center for Public Affairs Research, yang digelar pada Oktober lalu, menunjukkan dua dari tiga warga Amerika menyebutkan perubahan iklim bukanlah ancaman bagi peradaban manusia. Hanya 38 persen responden yang cemas akan perubahan iklim dan pemanasan global. Meski terus disinggung banyak pemimpin dunia, termasuk Paus Fransiskus, hanya 36 persen orang Amerika yang menyebut pemanasan global sebagai masalah moral yang harus diselesaikan.
Jajak pendapat yang melibatkan 1.058 orang itu diluncurkan menyusul hasil studi dari Badan Antariksa Amerika Serikat yang menyebutkan massa lapisan es di Antartika bertambah. Laporan itu mengejutkan banyak pakar pemanasan global karena banyak riset sebelumnya menunjukkan lapisan es di kutub mencair dan tinggi muka air laut meningkat.
Dana Fisher, Direktur Program for Society and the Environment dari University of Maryland, mengatakan perubahan iklim memang bukan topik penting bagi orang Amerika. “Jika orang Amerika ditugasi memimpin pembahasan isu perubahan iklim, itu tak akan pernah terjadi,” katanya seperti ditulis New York City News, Kamis, 5 November 2015.
Hasil survei itu muncul hanya beberapa pekan menjelang pertemuan pemimpin dunia dalam Konferensi Perubahan Iklim di Paris, akhir November nanti. Isu utama yang dibahas dalam konferensi itu adalah bagaimana menekan emisi karbon, salah satu unsur utama dalam gas rumah kaca yang memicu pemanasan global. Hasil riset Komisi Eropa pada 2013 menunjukkan Amerika merupakan penghasil emisi karbon terbesar kedua setelah Cina.
Dibanding isu perubahan iklim, menurut laporan di laman Inquisitr, komunitas internasional meyakini orang Amerika menganggap senjata dan konflik internasional sebagai ancaman keamanan terbesar mereka. Laporan The Japan Times ikut menyindir ketidakpedulian warga Amerika terkait dengan isu pemanasan global. “Perilaku seperti itu yang membuat publik Amerika tak menuntut perubahan untuk mencegah pemanasan global menjadi krisis.”
John Holdren, penasihat bidang sains di Gedung Putih, justru menyebutkan para penentang isu iklim berhasil meyakinkan orang bahwa masalah itu terlalu menakutkan sehingga tak perlu dipercaya. Menurut Holdren, kelompok inilah yang sangat efektif meningkatkan keraguan terhadap isu pemanasan global.
GABRIEL WAHYU TITIYOGA