TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi berbalas pesan Line menggelar acara Line Creative Day 2015. Acara yang berlangsung sejak pukul 11.00 WIB ini merupakan ajang pengumuman pemenang kompetisi stiker dan kompetisi kartun melalui Webtoon yang disebarkan melalui aplikasi percakapan Line.
"Ini kesempatan kami membentuk dan menyalurkan potensi kreatif bakat-bakat luar biasa di Indonesia," kata Eunjung Lee, Senior President Business Development Line Plus Corporation di Hotel Ritz Carlton SCBD, Kamis, 5 November 2015. Pada kesempatan ini, Line mengumumkan pemenang dua kompetisi yang diselenggarakan Line sejak September lalu.
Pertama adalah kompetisi Webtoon atau lomba kartun versi digital yang disediakan oleh aplikasi Line. Pada kompetisi ini, Line memberikan hadiah dengan total Rp 170 juta kepada 6 orang pemenang yang terbagi menjadi juara satu hingga tiga.
Masing-masing pemenang mendapatkan hadiah uang tunai Rp 50 juta untuk juara 1, Rp 30 juta untuk dua orang atau tim di posisi juara 2, dan Rp 20 Juta untuk tiga orang atau tim di posisi juara 3.
Kompetisi kedua yang diumumkan adalah lomba kreasi stiker yang nantinya akan digunakan dalam aplikasi pesan line. Pada kompetisi ini Line membagikan hadiah dengan total Rp 200 juta yang dibagikan kepada 10 orang pemenang.
Stiker yang berhasil memenangi kompetisi di antaranya adalah stiker ‘Sarita, Gadis Dayak’ oleh Junaidi Lim sebagai pemenang pertama yang menerima hadiah sebesar Rp 50 juta, stiker ‘Anak Kos’ oleh Rizka Amalia sebagai pemenang kedua yang menerima hadiah sebesar Rp 40 juta, dan stiker ‘Jamu Gendong Mbok De’ oleh Donny Rakhman sebagai pemenang ketiga dengan hadiah Rp 30 juta.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nasional Triawan Munaf menyampaikan apresiasinya atas kesempatan berkarya yang dibuka Line pada kreator-kreator Indonesia. Ia mengatakan kesempatan yang dibuka Line ini membuktikan bahwa Line tidak hanya bermanfaat bagi pengguna aplikasi, tetapi juga berguna bagi para kreator Indonesia yang bekerja di bidang industri kreatif.
"Melalui cara ini, para kreator bahkan bisa memasukkan karakter-karakter lokal contohnya karakter Sarita Gadis Dayak," kata dia. Namun, meski mengaku sangat terbuka atas kompetisi ini, Triawan meminta para pekerja kreatif untuk tetap melindungi karya mereka terhadap hak kekayaan intelektual.
MAYA NAWANGWULAN