TEMPO.CO, Jakarta - Di Jakarta, transportasi umum sering kali bikin frustasi. Tapi kita tak sendiri. Di Malaysia pun hal serupa terjadi. Bahkan, hal itu lah yang melatari berdirinya GrabTaxi. “Ada dorongan untuk memperbaikinya, yang dapat memberikan dampak positif bagi banyak orang,” kata Chief Marketing Officer GrabTaxi, Cheryl Goh di Balai Kartini, Kamis 12 Oktober 2015 lalu.
Goh yang jadi pembicara di Tech in Asia Jakarta 2015 menyatakan, inspirasi itu datang dari Steve Jobs. Dalam sebuah pidato di Stanford University, pendiri Apple itu menyatakan, “Kadang kehidupan melemparmu dengan sebuah bata di kepala. Jangan hilang arah. Saya yakin bahwa satu-satunya hal yang membuat saya tetap berjalan adalah bahwa saya mencintai pekerjaan saya. Kalian harus menemukan pekerjaan yang kalian cintai.”
Goh menyatakan, GrabTaxi yang kini beroperasi di Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina dan Indonesia bukanlah perusahaan yang sempurna. “Banyak kesalahan dan kegagalan yang kami alami,” katanya.
BACA: Gratis, GrabTaxi Luncurkan Taksi Bemobil Supercar
Yang terpenting, kata Goh, adalah bahwa perusahaan ini dapat menakar operasi dan ekspansinya tanpa mengorbankan kebahagiaan baik pengguna maupun karyawannya. “Semuanya terukur, dilakukan dengan hati-hati,” ujarnya.
Toh pesatnya pertumbuhan GrabTaxi tetap tak bisa dipungkiri. Goh menyebut, saat awal bekerja pada 2013, timnya di departemen marketing hanya satu orang. Kini jumlah timnya ada 150 orang. Sebagai organisasi, GrabTaxi punya 1.000 karyawan di 20 kota di enam negara. Itu belum termasuk puluhan ribu pengendara yang bekerja di bawah bendera mereka.
Semua tak boleh sembarangan. Goh menjelaskan, dalam proses rekrutmen pengendara, baik itu layanan GrabCar atau GrabBike harus memiliki Surat Izin Pengemudi (SIM). Selain itu, mereka juga harus sehat dan memiliki kendaraan yang aman. “Meski ini membuat proses rekrutmen menjadi sulit, lama, dan menghabiskan lebih banyak biaya, kami tetap melakukannya,” kata Goh.
BACA: Punya SIM, Syarat Standar Pendaftar GrabBike
Untuk meningkatkan taraf hidup para pengendara, di Indonesia saja GrabBike mengeluarkan investasi sebesar Rp27 miliar. Dana ini disebar dalam beberapa program seperti asuransi, beasiswa, dan pendidikan startup dan bisnis buat anak-anak pengendara. “Tujuannya agar mereka bisa sukses dan berkontribusi ke masyarakat,” katanya.
BACA: Ini 3 Tahap Daftar jadi Pengemudi GrabBike
PINGIT ARIA