TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mulai menyisir titik daerah dari Ilaga ke Grasberg untuk pembangunan jalan Trans Papua. Pembangunan jalan yang bakal dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini bertujuan membuka jalur logistik sehingga menurunkan harga barang yang terlalu mahal di kawasan Ilaga.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Taufik Widjoyono menargetkan penyisiran dan survei titik desain jalan tersebut selesai pada 2016 sehingga dapat segera dibangun tahun depan. "Rencananya, dua tahun selesai," katanya kepada Tempo, Kamis, 19 November 2015.
Kepala Pusat Pemograman dan Evaluasi Keterpaduan Infrastruktur Badan Pengembangan Infrasturktur Wilayah (BPIW) Harris Hasudungan Batubara memperkirakan panjang jalan yang dibangun dari Ilaga ke Grasberg sekitar 50 kilometer. "Sudah mulai disisir titik-titik jalan yang akan dibangun sejak tahun lalu," ujarnya.
Harris mengatakan harga barang di Ilaga sangat mahal. Dia mencontohkan harga semen ukuran satu sak dapat mencapai hampir Rp 2 juta. Bukan hanya itu, harga air minum dalam kemasan ukuran sedang bahkan mencapai Rp 50 ribu per botol. Mahalnya harga barang-barang ini lantaran satu-satunya jalur logistik adalah melalui udara, yakni dengan menggunakan pesawat.
Rencananya, akses jalan logistik menuju Ilaga dimulai dari Timika ke Grasberg. Jalur yang merupakan area PT Freeport Indonesia ini merupakan wilayah tertutup karena milik swasta (private sector). Menurut dia, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono sudah berbicara dengan Freeport untuk menggunakan jalan tersebut.
Baca Juga:
ALI HIDAYAT