TEMPO.CO, Trenggalek - Artis sinetron, Arumi Bachsin menolak melahirkan putra keduanya di rumah sakit Trenggalek. Sang suami Emil Elestianto Dardak mengatakan kelahiran anaknya tak bisa jauh dari bandara internasional.
Pencalonan Emil Elestianto Dardak menjadi Bupati Trenggalek tak membuat Arumi Bahcsin tertarik melahirkan anak keduanya di kabupaten ini. Menjelang kelahiran putra laki-lakinya, Arumi telah hijrah ke Surabaya untuk menjalani perawatan dan persalinan di sana.
Baca Juga:
“Proses kelahiran anak saya tak bisa jauh dari bandara,” kata Emil kepada Tempo di Trenggalek, Ahad 22 November 2015.
Bukan tak mempercayai kemampuan tenaga dokter di Kabupaten Trenggalek, Emil berdalih hal ini karena upayanya menyimpan stem cell atau sel punca yang oleh masyarakat dikenal sebagai darah tali pusat. Saat ini upaya menyimpan darah tali pusat di bank khusus stem cell tengah diminati masyarakat karena bisa menyembuhkan banyak penyakit.
Menurut Emil, penyimpanan darah tali pusat ini harus dilakukan cepat antara jeda melahirkan dan memasukkan ke tempat penyimpanan khusus. Emil mengatakan tempat tersebut hanya ada di luar negeri. Karena itu, Emil memilih proses kelahiran anaknya dilakukan di Surabaya yang dekat dengan akses bandara internasional.
Emil menuturkan tak ingin kecolongan lagi dari proses penyimpanan darah tali pusat ini seperti yang terjadi pada kelahiran anak pertama. Kala itu, Emil yang tak berada di samping istrinya saat kelahiran tak bisa melakukan penyimpanan stem cell yang memiliki manfaat besar. “Karena itu saya memilih kelahiran di Surabaya,” kata Emil.
Namun Emil memastikan pekan depan akan segera memboyong anak istrinya ke Trenggalek untuk mendampingi pencoblosan suara tanggal 9 Desember 2015 mendatang. Dia juga memastikan anggota keluarga barunya yang diberi nama Keynan ini akan menjadi warga Trenggalek. Bayi berjenis kelamin laki-laki dengan bobot 2,95 kilogram ini lahir pada tanggal 16 November pada pukul 09.25 WIB di Surabaya.
HARI TRI WASONO