TEMPO.CO, Jakarta - United Nations Development Programme (UNDP) mencatat nilai Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) Indonesia pada tahun lalu sebesar 0,684. Dengan nilai tersebut, Indonesia menduduki peringkat ke-111 dari 188 negara.
Analis Senior Pembangunan Manusia, SDGs, dan Pengentasan Kemiskinan UNDP, Harry Seldadyo Gunardi, mengatakan peringkat tersebut ditempati Indonesia selama tiga tahun berturut-turut sejak 2012.
"Orang kan cenderung mau apakah kita hari ini lebih baik dari tetangga, maka cari ranking," katanya di kantor UNDP di Menara Thamrin, Jakarta Pusat.
Menurut dia, raihan peringkat akan menjadi valueless (tidak bernilai) jika semua negara juga ikut naik. Yang penting, nilai HDI Indonesia lebih cepat tumbuh dari tahun sebelumnya.
UNDP melaporkan nilai HDI Indonesia naik signifikan jika dibandingkan dengan 1980, yang sebesar 0,474. Dengan rentang waktu 1980-2014, kenaikan HDI mencapai 44,3 persen.
Menurut Harry, pertumbuhan HDI per tahun cenderung lambat. "Contohnya sekarang 0,684, sebelumnya naik 0,0 sekian."
Dia menuturkan, selama beberapa tahun terakhir, peringkat dunia HDI juga tidak berubah alias formasi negaranya masih sama. Namun angka HDI global cenderung naik yang mengindikasikan dunia bergerak menuju kesejahteraan.
Lambatnya pertumbuhan disebabkan oleh banyaknya variabel indikator HDI bersifat jangka panjang. Harry mencontohkan pembangunan rumah sakit tak langsung membuat angka harapan hidup naik. Soalnya, angka harapan hidup adalah akumulasi dari banyak faktor, seperti lingkungan, kesehatan, alokasi anggaran pemerintah, hingga jaminan kesehatan yang membuat seseorang sehat meski berusia tua.
Indikator HDI UNDP terdiri atas empat variabel, yakni angka harapan hidup, harapan tahun bersekolah, rata-rata waktu sekolah yang sudah dijalani orang berusia 25 tahun ke atas, dan pendapatan nasional bruto per kapita (GNI). Angka harapan hidup berada di angka 68,9, harapan tahun bersekolah di level 13 poin, rata-rata waktu sekolah yang sudah dijalani orang berusia 25 tahun ke atas mencapai 7,6 poin, dan pendapatan nasional bruto per kapita (GNI) 9,7 poin.
ALI HIDAYAT