TEMPO.CO, Mandera - Sekelompok muslim melindungi penumpang beragama Kristen ketika ekstremis Islam menyergap sebuah bus di Mandera, Kenya. Saksi mata melaporkan kejadian itu dan dikutip dari laman Independent.co.uk, 22 Desember 2015.
Para penyerang memerintahkan orang-orang meninggalkan kendaraan sebelum memberi tahu mereka untuk mengelompokkan diri dalam kelompok muslim dan non-muslim. Umat Islam menolak tuntutan mereka, lalu menantang para ekstremis itu membunuh mereka semua.
"Kaum muslim berdiri bersama umat Kristen dan menantang penyerang membunuh mereka semua atau pergi meninggalkan mereka," kata Gubernur Mandera Ali Roba kepada situs berita Anadolu. "Ini memaksa para milisi terburu-buru pergi karena takut pembalasan oleh penduduk dari kampung-kampung terdekat."
Sejauh ini, tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan tiga orang itu. Namun kelompok ekstremis itu diduga berasal dari kelompok teroris al-Shabaab.
Al-Shabaab menewaskan 148 orang dalam serangan di Kenya awal tahun ini. Para milisi mengasingkan umat Kristen dan membebaskan banyak warga muslim.
Kenya mengalami beberapa serangan oleh al-Shabaab, sebuah kelompok ekstremis yang terkait dengan Al-Qaeda, karena mengirim pasukan ke Somalia untuk memerangi kelompok itu pada 2011.
MECHOS DE LAROCHA | INDEPENDENT.CO.UK