TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah meresmikan 320 unit bus Kopaja ukuran sedang sebagai armada Transjakarta Feeder atau angkutan pengumpan Transjakarta sebagai upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Bus tersebut rencananya beroperasi di enam usulan rute.
Keenam rute yang akan siap dioperasikan adalah Monas-Pantai Indah Kapuk (30 bus), Ragunan-Monas (50 bus), Ragunan-Dukuh Atas (50 bus), Lebak Bulus-Senen via Stasiun Cikini (80 bus), Blok M-Manggarai via Stasiun Manggarai (40 bus), dan rute lainnya yang masih dirundingkan (70 bus).
Direktur Utama PT Transjakarta A.N.S Kosasih mengatakan semua bus tersebut sudah dilengkapi dengan alat pelacak (GPS), kamera pengintai (CCTV), dan pintu keamanan. Menurut dia, selain untuk keamanan agar tak ke luar jalur, GPS juga berfungsi memfasilitasi sistem rupiah per kilometer.
"Karena dibayar berdasar kilometer di GPS, jadi kalau GPS mati enggak dibayar, " kata Kosasih saat ditemui di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Selasa, 22 Desember 2015.
Standar perawatan yang dipakai, menurut dia, juga menggunakan standar tinggi dengan syarat perawatan harus melalui Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM). "Kita enggak mau Kopaja servis sendiri karena dulu banyak operator yang ngelakuin servis, tapi enggak sesuai dengan standar," katanya.
Selain itu, Kosasih mengatakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga meminta ada pengangkutan penumpang dari stasiun. "Karena butuh angkutan yang murah," ujarnya.
GHOIDA RAHMAH