TEMPO.CO, Jakarta - Transjakarta memenangkan penghargaan internasional berupa sertifikat Bronze Standard Bus Rapid Transit (BRT). Penghargaan yang diberikan Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) secara khusus menyorot enam koridor Transjakarta yang dinilai baik dari segi kualitas infrastruktur, pelayanan, dan operasional.
“Beberapa koridor Transjakarta sudah dipenuhi standar internasional BRT, tapi perlu peningkatan agar bisa menjadi sistem BRT yang sempurna,” ujar perwakilan ITDP melalui rilis yang diterima Tempo pada Rabu, 23 Desember 2015.
Koridor Transjakarta, yang mendapatkan peringkat sebagai Bronze Standard BRT, adalah Koridor 1 jurusan Blok M-Kota, Koridor 2 jurusan Pulogadung-Harmoni, Koridor 3 jurusan Kalideres-Harmoni, Koridor 5 jurusan Ancol-Kampung Melayu, Koridor 6 jurusan Ragunan-Dukuh Atas, dan Koridor 9 jurusan Pinang Ranti-Pluit.
Koridor-koridor tersebut dianggap sudah memenuhi standar Bronze BRT. Di saat yang sama, ITDP juga mendorong Transjakarta agar dapat meraih Gold-standard BRT dengan peningkatan pelayanan dan perbaikan.
Menurut pihak ITDP, penghapusan koridor 1 Transjakarta, setelah MRT (Mass Rapid Transit) beroperasi nanti sangat tidak dianjurkan. Hal itu mengurangi integrasi antarangkutan massal yang mempersempit daerah cakupan Transjakarta.
ITDP juga memberi sejumlah saran pada Transjakarta, seperti penyediaan jalur menyusul di seluruh halte Transjakarta, penambahan jumlah rute layanan dan frekuensi bus di koridor dan luar koridor, sterilisasi lajurnya dari angkutan lain, serta perbaikan akses pejalan kaki menuju halte Transjakarta. “Bisa juga menambah akses pengguna sepeda, seperti fasilitas parkir , bike sharing, dan penyediaan jalur sepeda akses menuju halte.”
ITDP berpendapat, jika saran tersebut diwujudkan, bukan tidak mungkin Transjakarta dapat memenuhi target 1 juta penumpang per hari dan memperoleh predikat sebagai Gold Standard BRT, seperti sistem BRT di Guangzhou (Cina), Bogota dan Medellin (Kolombia), Curitiba, Belo Horizonte dan Rio de Janeiro (Brasil), Lima (Peru), Kota Guatemala (Guatemala), dan Guadalajara (Meksiko).
YOHANES PASKALIS