Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jam Tangan Kayu, Kado untuk Pasangan di Tahun Baru

Editor

Zed abidien

image-gnews
Jam tangan kayu di pameran Pekan Kerajinan Jawa Barat di Graha Manggala Siliwangi, Bandung, 23-27 Desember 2015. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Jam tangan kayu di pameran Pekan Kerajinan Jawa Barat di Graha Manggala Siliwangi, Bandung, 23-27 Desember 2015. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Pembuat dan penjual jam tangan berbahan kayu di Bandung dan sekitarnya terus bertambah seiring jumlah peminatnya. Di ajang Pekan Kerajinan Jawa Barat di Graha Manggala Siliwangi, Bandung, jam tangan kayu ikut mencuri perhatian pengunjung.

"Biasanya untuk kado pasangan," kata seorang pembuat jam tangan kayu, Rizki Pebriani, kepada Tempo di acara yang berlangsung 23-27 Desember 2015 itu.

Jam tangan itu terbuat dari kayu di antaranya jenis jati, sonokeling, maple, serta eboni. Saat dipakai, jam tangan kayu itu terasa lebih ringan dibanding jam seukuran berbahan plastik atau logam. “Beratnya paling sekitar 10-11 gram,” kata Rizki.

Sejumlah pengunjung pada pameran kerajinan yang didominasi kain dan pakaian batik itu sempat menjajal dan membeli. “Saya lihat peminatnya banyak, jadi tertarik mau coba,” kata Dian, seorang pengunjung. Sedikitnya 25 buah jam tangan kayu itu dibeli, termasuk bonus gratisan karena sedang diobral.

Harga normalnya, menurut Rizki, jam tangan kayu itu tergantung jenis kayunya, berkisar Rp 600-900 ribu. Selama pameran berlangsung, harganya sekitar Rp 500 ribu, termasuk kemasan jam berupa kotak kayu. Ia memproduksi jam tangan kayu itu sejak Mei 2015 setahun setelah mendapat hak atas kekayaan intelektual untuk desain barangnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rizki menambahkan, ia baru pertama kali ini berjualan jam tangan kayu langsung dalam pameran. “Biasanya hanya jualan online, peminatnya lumayan banyak. Biasanya pasangan beli sepasang biar kompak,” kata perempuan berkerudung itu. Jam tangan kayu itu dibuat sendiri di bengkel kerja rumahnya di Kota Cimahi.

Berbeda dengan jam tangan biasa, pemakai harus menghindari jam tangan kayu dari air. Alasannya, kayu yang dipakai masih ‘hidup’ sehingga bisa berubah bentuknya. “Pada bagian kaca, jam juga harus dibuat khusus karena bisa copot akibat kayu yang bisa mengembang dan mengerut,” ujar Rizki. Garansi jam itu berlaku setahun.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

2 hari lalu

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

Nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Unit Cempaka Banjarmasin, Salasiah, berhasil mengolah rumput purun menjadi berbagai produk yang fungsional seperti tikar, topi, dompet dan tas sebagai produk andalan.


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

4 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

9 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

14 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

39 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

47 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

47 hari lalu

Pengusaha aksesori dari bunga kering, Korona 32 tahun di pameran Inacraft 2024 Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat pada Ahad, 3 Maret 2024. TEMPO/Desty Luthfiani
Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

Berawal dari kecintaannya dengan bunga, desainer kerajinan ini membuat perhiasan dari bunga kering dan akhirnya bisa meraup omzet hingga ratusan juta.


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

47 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


Pameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel

48 hari lalu

Jiffina 2024 digelar di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta 2-5 Maret 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Pameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel

Event pameran kerajinan dan furniture internasional atau Jogja International Furniture & Craft Fair atau Jiffina kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta 2-5 Maret 2024.


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

50 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?