TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia mengungkapkan ada 1.030 pengaduan konsumen yang digolongkan ke dalam keluhan mengenai layanan finansial dan publik selama 2015. Keluhan mengenai layanan perbankan ada di urutan pertama.
"Masalah financial service, didominasi masalah perbankan. Apalagi masalahnya klasik," kata Ketua YLKI, Tulus Abadi, di kantornya, Jakarta Selatan, pada Jumat, 8 Januari 2016. tetap mendominasi aduan masyarakat. Bank yang paling banyak diadukan adalah Bank Mandiri dengan 22 aduan.
Tulus mengatakan bahwa ragam masalah perbankan lebih banyak terjadi pada kartu kredit. "Banyak yang terjebak karena promosi. Seolah-olah kartu kredit menguntungkan," katanya.
Selain itu, menurutnya, pihak perbankan juga tidak pernah mengedukasi konsumen agar cerdas menggunakan kartu kredit, dan berhati-hati dalam mengatur kartu utang itu.
Berdasarkan data yang dibuat oleh tim pengaduan dan hukum YLKI, ada 176 pengaduan di sektor perbankan selama 2015, di antaranya terdapat 70 pengaduan kartu kredit, 49 aduan soal pinjaman, 23 aduan tentang KPR, 20 aduan tabungan, 7 aduan ATM dan CDM, 4 aduan terkait deposito dan bilyet giro, 2 aduan mengenai uang elektronik, dan 1 aduan telemarketing.
Masalah lain yang juga banyak diadukan adalah soal pembobolan rekening sebanyak 31 aduan, diikuti 23 terkait penolakan rekening bank.
FRISKI RIANA