TEMPO.CO, Jakarta - Penyair Joko Pinurbo meraih anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa ke-15 untuk kategori puisi. Jokpin, akrab ia disapa, memperoleh anugerah tersebut atas buku kumpulan puisinya yang berjudul Surat Kopi.
Jokpin mengatakan penghargaan tersebut memacu semangatnya untuk lebih giat berkarya. "Di usia sekarang, sudah tak mudah untuk menjaga energi kreatif," kata Jokpin saat acara penganugerahan di Plaza Senayan, Kamis, 14 Januari 2016.
Surat Kopi diterbitkan pada 2014 oleh Motion Publishing. Buku ini, ujar Jokpin, lahir tak disengaja. Puisi-puisi dalam buku ini diambil dari cuitan Jokpin di akun Twitter-nya. "Tapi biasanya buku yang tidak diniatkan malah beruntung," ucap Jokpin sambil tertawa.
Anugerah ini adalah kemenangan kedua Jokpin dalam Anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa. Selama 15 kali penyelenggaraan Anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa, Jokpin telah lima kali menjadi finalis.
Finalis lain untuk kategori puisi adalah Afrizal Malna dengan karya Berlin Proposal, Esha Tegar Putra dengan karya Dalam Lipatan Kain, Triyanto Triwikromo dengan karya Kematian Kecil Kartosoewirjo, dan Aan Mansyur dengan karya Melihat Api Bekerja.
Penggagas Anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa, Richard Oh, dalam sambutannya mengatakan 2015 adalah tahun yang ditunggu dunia sastra tanah air. Banyak karya sastra Indonesia yang meraih perhatian publik mancanegara lewat ajang Frankfurt Book Fair. "Kita memiliki banyak karya hebat yang sebanding dengan karya sastra mana pun," kata Richard.
Anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa adalah ajang penghargaan bagi dunia kesusastraan Indonesia yang dimulai oleh Richard Oh dan Takeshi Ichiki dan mulai dilaksanakan sejak 2001. Acara ini, sebelumnya bernama Khatulistiwa Literary Award, namun berganti nama pada 2014 lalu.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA