TEMPO.CO, London - Perempuan yang sedang mengandung 10-14 minggu (kurang lebih 3 bulan) dianjurkan melakukan tes darah sederhana untuk mengetahui ada atau tidaknya bibit down syndrome pada janin mereka. Tes darah sederhana ini juga dapat mendeteksi gen pembawa cacat lahir lainnya seperti Patau's Syndrome dan Edward's Syndrome.
Sebelumnya, untuk mengetahui deteksi dini down syndrome perempuan hamil harus menjalani prosedur pembedahan yang disebut amniocentesis test. Tes ini hanya mampu mendeteksi 1 persen kemungkinan dengan mengabaikan 1000 kemungkinan resiko terinfeksi penyakit lain.
Tes darah sederhana ini dikenal dengan nama Non-invasive Prenatal Testing (NIPT). Tes ini dapat memantau perkembangan janin melalui jaringan sirkulasi DNA yang ada di dalam darah ibu. Artinya segala kemungkinan abnormal yang dapat terjadi pada bayi dapat segera dideteksi melalui darah ibu.
"Pentingnya tes ini adalah untuk memonitor dan mengevaluasi sedini mungkin, tes ini juga memberikan gambaran yang jelas sehingga dapat memberikan pilihan yang tepat pada perempuan hamil, atas fakta apa yang ditemukan tentang kesehatan janinnya," ujar Dokter Anne Mackie, Director of Screening di Public Health England, Jumat pekan lalu.
Penelitian di Great Ormond Street Hospital, London menyebutkan, NIPT memberikan prosedur yang aman dan hasil yang akurat hingga 99 persen. Tes ini dapat dibarengi dengan tes amniocentesis jika ibu yang mengandung merasa kurang yakin dengan hasil tesnya.
Saat ini NIPT direkomendasikan oleh pemerintah Inggris, sebagai salah satu prosedur pemeriksaan kehamilan yang harus dilakukan oleh perempuan hamil. Sebab diperkirakan, setiap 1 dari 150 kelahiran di Inggris mengalami Down Syndrome, Patau's Syndrome atau Edward's Syndrome.
GUARDIAN.CO.UK | CHETA NILAWATY