TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Muda Pengawasan Widyo Pramono membantah soal kabar dirinya menerima surat dari Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat untuk membantu kerabatnya yang berprofesi sebagai jaksa. Menurut Widyo, tak pernah ada surat dari Arief.
"Surat itu tidak pernah saya lihat, terima. Mungkin diterima orang lain," ujar Widyo kepada Tempo via telepon, 1 Januari 2016 lalu.
BACA: Ketua MK Diduga Tulis Memo Katebelece ke Kejaksaan
Sebelumnya, beredar kabar Widyo menerima surat dari Arief yang berpesan kepadanya untuk memperlakukan khusus seorang jaksa di Kejaksaan Negeri Trenggalek, M. Zainur Rochman. Zainur dikabarkan sebagai famili dari Arief.
Permintaan Arief itu disebut sebagai permintaan balasan budi kepada Widyo. Sebab, Widyo sudah menerima rekomendasi dan nilai bagus untuk karya ilmiahnya.
BACA: Ini Isi Memo Katelebece yang Diduga Ditulis Ketua MK
Lebih lanjut, Widyo menyarankan awak media untuk menanyakan langsung perkara surat katebelece itu kepada Arief. "Jangan tanya ke saya," ujarnya.
Arief juga membantah telah menitipkan kerabatnya ke Widyo. Memo dan kabar yang beredar itu, kata Arief, palsu. "Saya sama sekali tidak pernah meminta tolong," ujar Arief, 30 Desember 2015 lalu.
ISTMAN MP