Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sultan HB X Tolak Revisi Perda Keistimewaan  

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Sri Sultan Hamengku Bawono (kanan) bersama dengan istri GKR Hemas (kedua dari kanan) pada acara peringatan Jumenengan Dalem di Pagelaran, Keraton Yogyakarta, 18 Mei 2015. Jumenengan Dalem adalah peringatan akan peristiwa naik tahta Sultan HB X di keraton Yogyakarta. TEMPO/Pius Erlangga.
Sri Sultan Hamengku Bawono (kanan) bersama dengan istri GKR Hemas (kedua dari kanan) pada acara peringatan Jumenengan Dalem di Pagelaran, Keraton Yogyakarta, 18 Mei 2015. Jumenengan Dalem adalah peringatan akan peristiwa naik tahta Sultan HB X di keraton Yogyakarta. TEMPO/Pius Erlangga.
Iklan

TEMPO.COJakarta - Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X menolak pandangan yang menyatakan diperlukan revisi Peraturan Daerah Keistimewaan (perdais) DIY tentang Tata Cara Pengisian Jabatan, Pelantikan, Kedudukan, Tugas, dan Wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur sebelum Wakil Gubernur DIY yang baru ditetapkan. 

Pandangan tersebut muncul karena perdais tersebut tidak mengatur tentang tata tertib pengisian jabatan wakil gubernur akibat wakil gubernur yang lama surut (wafat) sebelum masa tugasnya berakhir.

“Ya, enggak (perlu revisi) to. Dalam UU Keistimewaan (UU Nomor 13 Tahun 2012) sudah jelas. Kok ndadak (mesti) diubah,” kata Sultan saat ditemui di Kepatihan Yogyakarta, Kamis, 21 Januari 2016.

Menurut Sultan, belum adanya tata tertib yang diatur dalam perdais tersebut bukan suatu masalah. Yang terpenting, baik calon gubernur maupun calon wakil gubernur menyampaikan persyaratan administratif sebagaimana diamanatkan dalam UU Keistimewaan DIY.

“Seperti ijazah, tanggal lahir. Itu diperiksa dulu,” kata Sultan.

Sultan pun tidak mempersoalkan apabila waktu persiapan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DIY untuk membentuk panitia khusus hingga pelantikan wakil gubernur yang baru menjadi mundur atau lebih lama.

Ora opo opo mundur. Tapi mundur dari target apa?” kata Sultan.

Yang terpenting, menurut Sultan, Dewan sudah harus membentuk panitia khusus dan menyelesaikan semua aspek persyaratan administratif. Baru kemudian diajukan ke rapat paripurna dewan.

“Seperti yang dulu (saat pengisian jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY Periode 2012-2017),” kata Sultan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wakil Ketua DPRD DIY Arif Noor Hartanto dari Fraksi PAN menjelaskan saat ini Dewan akan kembali menggelar rapat konsultasi pada 22 Januari 2016 yang mengundang pimpinan dewan dan pimpinan fraksi. 

Rapat konsultasi pada 20 Januari 2016 lalu hanya dihadiri dua fraksi, yaitu Fraksi PAN dan PKS. Dalam rapat tersebut, muncul pandangan perlunya membuat tata tertib mengenai tata cara pengisian jabatan wakil gubernur akibat wakil gubernur yang lama wafat. Selain karena perdais tidak mengatur, aturan dalam UU Keistimewaan terlalu sederhana.

Semestinya, lanjut Arif, perdais menjadi acuan karena merupakan penjabaran dari UU Keistimewaan. Bukan kemudian kembali mengacu pada UU tersebut. Persoalannya, perdais itu tidak mengatur secara detail. 

Arif menduga, saat perdais itu dibuat, sempat muncul rasa sungkan untuk mengajukan aturan detail berkaitan dengan pengisian jabatan karena gubernur atau wakil gubernur wafat atau berhalangan tetap sebelum masa jabatan habis. “Seolah-olah dewan mendoakan jelek (lekas wafat),” kata Arif.

Selain membahas perlu tidaknya membuat tata tertib, rapat konsultasi juga menghadirkan eksekutif berkaitan dengan pendanaan proses penetapan wakil gubernur yang menggunakan dana keistimewaan.

“Meski belum dianggarkan, bisa diajukan perubahan anggaran ke Menteri Keuangan,” kata Arif.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

3 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

4 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Cerita dari Kampung Arab Kini

5 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

8 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

8 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

11 hari lalu

Raja Keraton Yogya Sri Sultan HB X saat melaunching Museum Kereta Keraton Yogyakarta yang kini berganti nama menjadi Kagungan Dalem Wahanarata Selasa (18/7). Dok.istimewa
Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

19 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

23 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

38 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.


60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

43 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat