TEMPO.CO, Bandung - Institut Teknologi Bandung menghelat Sidang Terbuka Penganugerahan Doktor Kehormatan (Honoris Causa) untuk Susilo Bambang Yudhoyono di Aula Barat ITB, Senin, 25 Januari 2016. Pemberian gelar kepada Presiden Indonesia keenam itu disaksikan keluarga SBY, kerabat, mantan menteri, dan pengurus partainya.
Acara yang dimulai pukul 10.00 tersebut dibuka Rektor ITB Kadarsah. Tim promotor gelar tersebut adalah Benedictus Kombaitan, Tommy Firman, dan Bermawi Priyatna Iskandar.
Dalam laporan akademiknya, Kombaitan menyebutkan SBY dikenal luas di Indonesia dan internasional atas pemikirannya tentang trilogi pembangunan berkelanjutan. Kombaitan menilai banyak program dan prestasi serta konsistensi SBY yang berjalan baik selama menjabat sebagai presiden.
"Ketahanan pangan, pengelolaan hutan berkelanjutan, teknologi bersih, transportasi yang efisien dan berkarbon rendah," ujar Kombaitan.
SBY mengaku lega dan bahagia mendapat penghargaan itu dari ITB karena dia terima setelah tak menjabat sebagai presiden. "Itu bebaskan saya dan ITB dari komentar miring, bahwa ada agenda politik yang tersembunyi," katanya.
Sebelum menyampaikan pidato ilmiah berjudul "Kontribusi Sains dan Teknologi terhadap Green Economy dan Pembangunan Berkelanjutan", SBY sempat mengisahkan ulang film sains fiksi yang dia lihat di sebuah saluran televisi berbayar. Film itu berjudul The Day the Earth Stood Still.
SBY dengan fasih menyebutkan nama-nama para bintang filmnya, seperti Keanu Reeves, Jennifer Connelly, dan Jaden Smith. Film tersebut berkisah tentang sosok alien bernama Klaatu yang ingin mengubah perilaku manusia di bumi. Namun alien, yang diperankan Keanu Reeves, itu malah terpengaruh oleh manusia. "Dari film itu muncul pertanyaan, bisakah kita—umat manusia—berubah?" tutur SBY.
ANWAR SISWADI