TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meresmikan pelayaran perdana kapal perintis KM Sabuk Nusantara 46, Kamis, 28 Januari 2016.
Ini merupakan kapal perintis untuk warga Kepulauan Seribu yang dioperasikan PT Pelni. Jalur kapal ini adalah Sunda Kelapa (sebagai pelabuhan pangkal)–Pulau Untung Jawa–Pulau Pramuka–Pulau Tidung–Pulau Kelapa (pergi pulang/pp).
Kapal perintis ini mampu mengangkut penumpang hingga 114 orang. Penumpang hanya membayar Rp 12 ribu, dilengkapi asuransi.
Ahok, panggilan akrab Basuki, mengaku berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang menyediakan kapal perintis ini. "Kemenhub janji mau tambah satu kapal lagi nanti November," ujarnya saat ditemui di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara.
Ahok mengatakan untuk kapal berikutnya dia secara khusus meminta kapal dengan kecepatan lebih tinggi dibanding kapal pertama ini. "Yang ini baru 12 knot, bikin mabok. Saya mau berikutnya yang 30 knot," katanya.
Pengadaan kapal perintis ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas transportasi laut di Kepulauan Seribu yang selama ini terbatas aksesibilitasnya. Padahal, warga sangat membutuhkan untuk pergi ke Jakarta.
Untuk membiayai pengoperasian trayek kapal perintis, Kementerian Perhubungan menganggarkan dana subsidi atau public service obligation (PSO) sebesar Rp 5,9 miliar yang berasal dari DIPA pada Satuan Kerja Sunda Kelapa Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.
"Untuk waktu berangkat dan pulangnya diserahkan kesepakatannya kepada Gubernur, Bupati Kepulauan Seribu, dan Dishub," ujar Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Dia menjelaskan permintaan kapal perintis diajukan Ahok pada September 2015. "Saya harap tidak ada kecelakaan, mudah-mudahan tertib," katanya.
GHOIDA RAHMAH