TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis dan pengamat perkotaan, Marco Kusumawijaya, mengunggah beberapa gambar di akun Twitter-nya, yang menunjukkan adanya kapal pengeruk pasir wara-wiri di Teluk Jakarta dalam beberapa waktu ini. “Itu bisa dilihat dari sebuah website bernama Find Ship,” kata Marco saat dihubungi pada Minggu, 31 Januari 2016.
Ia sendiri mengaku mendapatkan foto ini dari seorang teman yang membagikannya di grup WhatsApp yang ia ikuti. Marco mengatakan kapal pengeruk itu sudah wara-wiri sejak berbulan-bulan yang lalu di Teluk Jakarta meski saat ini gugatan terhadap proyek reklamasi sedang berjalan di PTUN Jakarta Timur.
Menurut dia, jika gugatan sedang berlangsung seharusnya proyek reklamasi di Teluk Jakarta harus berhenti. Selain itu juga sebenarnya masih ada hal lain yang harus diperhatikan sebelum melakukan reklamasi Teluk Jakarta, yaitu adalah masalah zonasi.
Masalah zonasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, menurut Marco, masih dalam tahap pembahasan di DPRD DKI. Marco menganggap karena hal itulah sebenarnya proyek reklamasi tak memiliki ketentuan soal zonasi. “Ada dulu (zonasi), baru reklamasi, Pemprov seperti enggak mengerti aturan,” ujarnya.
Ia juga mengatakan dalam soal reklamasi di Teluk Jakarta ini kurang mendapatkan perhatian masyarakat Jakarta. Ia dan kawan-kawan mengaku sedang berpikir bagaimana cara menarik perhatian masyarakat Jakarta agar lebih peduli terhadap masalah ini.
“Kalau (reklamasi) Teluk Benoa, masyarakat Jakarta ikut ribut, soal Teluk Jakarta masyarakat kok enggak ribut,” ia menuturkan. Ia juga mengeluhkan minimnya perhatian Presiden Joko Widodo terhadap masalah ini. “Agak capek juga enggak dapet perhatian presiden.”
Marco Kusumawijaya mengunggah empat buah foto yang menunjukkan aktivitas kapal pengeruk pasir bernama Vox Maxima di Teluk Jakarta, selama beberapa hari terakhir. Yaitu pada 25 Januari 2016 pukul 17:21:42 dan pukul 19:52:15, lalu juga pada 28 Januari 2016 pukul 12:04:52, serta pada 30 Januari 2016 pukul 19:41:53.
DIKO OKTARA