TEMPO.CO, Madiun - PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA berencana membangun pabrik kereta baru di Gresik, Jawa Timur. Untuk itu, menurut Direktur Keuangan dan Sumber Daya PT INKA Mohamad Nur Sodiq, perseroan berharap penyertaan modal negara (PMN) bisa terealisasi tahun ini.
Pencairan PMN senilai Rp 1 triliun dari APBN 2015 sempat tertunda. "Kami berharap PMN bisa secepatnya terealisasi," kata Sodiq, Senin, 1 Februari 2016.
Menurut dia, PMN memiliki arti penting bagi PT INKA. Sebab akan digunakan untuk pembangunan pabrik kereta baru yang direncanakan di Gresik.
Selain itu, ucap Sodiq, PMN akan dipakai untuk merevitalisasi alat produksi yang sudah uzur dan untuk penguatan modal kerja. "Modal kerja kami selama ini banyak ditopang perbankan."
Saat berkunjung ke PT INKA, anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Bambang Haryo Soekartono, mengatakan tertudanya pencairan PMN bagi sejumlah BUMN karena hingga akhir 2015 belum seluruhnya terserap. Untuk itu, sesuai dengan hasil musyawarah di DPR, PMN direncanakan terealisasi saat pencairan APBN Perubahan 2016.
"Bagi PT INKA, sebesar 60 persen akan digunakan membangun pabrik baru, 20 persen peremajaan alat, dan 20 persen modal usaha," kata politikus Partai Gerakan Indonesia Raya tersebut.
Dengan terealisasinya PMN, Bambang berharap, produktivitas PT INKA semakin meningkat. Sebab, perusahaan tersebut telah menghasilkan produk untuk kepentingan, baik di dalam maupun luar negeri. "Kalau di tahun kemarin saja yang tanpa PMN mampu menunjukkan kinerja yang bagus, tahun ini nanti harus lebih meningkat."
NOFIKA DIAN NUGROHO
