TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok murka kepada Kepala Dinas Pertamanan Ratna Diah Kurniati. Pasalnya, Ahok mendapat laporan negatif atas keberadaan taman dan ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta.
"Perangkat Dinas Pertamanan dan Pemakaman harus kerja keras semua. Kalau tidak, saya pecat semua eselon II, III, sekalian Kepala Dinas Pertamanannya," kata Ahok dalam peresmian sepuluh ruang terbuka hijau di Jalan Haji Manjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa, 9 Februari 2015.
Ahok mengatakan kinerja Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta tak banyak membuahkan hasil baik. Bagi dia, tak ada toleransi dalam hal perawatan taman. "Lurah dan camat itu ibarat manajer lokasi. Nah, Dinas Pertamanan dan Pemakaman itu konsultan kontraktornya. Kalau dinas ngeyel, lurah boleh lapor."
Setelah ada laporan, kata Ahok, perangkat daerah yang bermasalah akan dibahas di rapat pimpinan setiap Senin di Balai Kota. "Biar kalau tak beres, saya ganti dengan lurah atau camat yang lebih ngerti wilayahnya," katanya.
Ahok juga menyinggung usaha pembebasan lahan pembangunan RTH Jakarta yang tak maksimal. Akibatnya, kata Ahok, RTH yang seharusnya ada di 30 persen wilayah Jakarta sulit terwujud. Bahkan 10 persen pun sulit terwujud.
"Bu Ratna saya ganti lho, kalau begini terus. Saya sudah sebal," ujar Basuki langsung pada Ratna.
Ahok mengaku tak akan lagi menoleransi laporan buruk terkait dengan RTH. "Saya tak mau dengar ada taman rusak atau toilet jorok. Tak apa rekrut orang sebanyak-banyaknya, asal jangan kerja fiktif."
Ahok membahas adanya pungutan liar oleh anggota Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI maupun oleh sejumlah camat dan lurah saat mengurus pembebasan lahan. "Nyolongnya banyak, nih."
Tanah hijau bersertifikat, kata Ahok, seharusnya sudah layak dibeli oleh pemerintah untuk pembangunan ruang terbuka. "Dana pembangunannya jelas kok, dari anggaran pendapatan dan belanja daerah 2016, mau Rp 5 sampai 7 miliar tak masalah."
Sepuluh taman yang diresmikan Ahok adalah Taman Cakung, Taman Kelapa, Taman Zodja, Taman Kalibaru Timur, Taman Jagakarsa, Taman PPA, Taman Maja, Taman Tanjung 2, Taman Lebak Bulus 3, Taman Sunter.
Kesepuluh taman tersebut tak hanya dibangun untuk memperindah ekosistem , tapi juga untuk mengakomodasi kebutuhan rekreasi masyarakat.
Di saat bersamaan, diresmikan pula Plaza Reformasi di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, yang bertujuan memberi kenyamanan berziarah pada pengunjung makam korban Tragedi Mei 1998.
YOHANES PASKALIS