TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan tak hanya Metro Mini yang akan ditertibkan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menyasar pemilik angkot dan mikrolet untuk pindah ke penggunaan bus yang terintegrasi dengan Trans Jakarta. Salah satunya adalah angkot Koperasi Wahana Kalpika (KWK).
"Saya sudah sampaikan ke mereka (pemilik), sudah 70 persen angkot KWK mereka tak layak. Kami tawarkan angkotnya menjelma menjadi bus besar saja," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa, 16 Februari 2016.
Ahok mengatakan angkot KWK sudah memiliki organisasi sendiri yang cukup kuat untuk mendukung pembiayaan membeli bus baru. Namun, Ahok berharap angkot KWK tidak terlalu banyak mengeluarkan bus. "Jumlah jangan sampai 7.000 unit seperti angkotnya, karena nanti operasinya kan 24 jam. Satu bus dikendalikan 5 orang bergantian, itu yang kami tawarkan," kata dia.
Ahok sempat mengatakan bahwa keberadaan angkot saat ini terlalu merambah ke banyak jalur, setelah sebelumnya difungsikan sebagai pengumpan.
Solusi Ahok, adalah dengan mengubah armada angkot yang berlebih itu menjadi bus terintegrasi. Hal itu juga berlaku bagi bus Metro Mini.
Ahok mengatakan pihaknya akan mendatangi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah untuk memesan sejumlah unit bus besar. Bus baru tersebut nantinya akan ditempatkan di jalanan untuk menggantikan semua rute Metro Mini.
"Kami pesan bus besar, yang panjangnya 9-10 meter. Mungkin akan tiba 4-5 bulan lagi," kata Ahok, Selasa.
Ahok mengatakan para sopir Metro Mini akan ditawarkan untuk bergabung ke Trans Jakarta. "Kami tawarkan anda tak usah bawa Metro Mini lagi, kan pengurusnya tak jelas siapa. Silakan gabung saja," kata dia.
YOHANES PASKALIS