TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan warga Kalijodo yang bersedia pindah ke rumah susun akan mendapat sejumlah fasilitas dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sejumlah fasilitas yang dijanjikan antara lain Kartu Jakarta Pintar untuk anak sekolah dan asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
Selain itu, pemerintah akan menyediakan kendaraan antar-jemput anak-anak sekolah. "Itu anak-anak rusun sekolah dijemput bus khusus. Bus sekolah antar-jemput kayak orang kaya aja tuh. Bayar cuma Rp 5.000 per hari, dapat KJP lagi," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jumat, 19 Februari 2016.
Baca: 37 KK Warga Kalijodo Mulai Pindah Ke Rusun Pulo Gebang
Menurut Ahok, kekhawatiran warga seputar masa depan anak-anak mereka saat pindah ke rumah susun tidak beralasan. Hal itu sebelumnya juga terjadi saat pemerintah menertibkan Kampung Pulo. Dan saat ini, menurut Ahok, kekhawatiran itu tidak terbukti, karena warga yang sudah direlokasi ke Rusun Marunda menikmati fasilitas lebih baik.
"Anak sekolah di Marunda dulu juga marah-marah sama saya. Sekarang kayak anak saya aja, dijemput bus bagus kayak orang kaya," ujar Ahok.
Baca: Gusur Kalijodo, Lulung Minta Polisi Tak Ikuti Syahwat Ahok
Para orang tua juga akan mendapat fasilitas seperti bekal berdagang dan bercocok tanam. Bahkan Ahok akan menyiapkan panti bagi mereka yang tidak bekerja. "Kalau dia malas kerja, ya sudah ikut saya saja ke panti, tapi jangan main ke mana-mana, ya. Gue kasih makan gratis tiga kali sehari. Malas, pantinya jelek? Tunggu tahun depan deh, gue bangun yang bentuknya vila," ucap Ahok.
Sebelumnya, Ahok menuturkan akan segera menertibkan kawasan Kalijodo. Ia bersikukuh tidak akan berdialog dengan warga. Ia kembali menegaskan bahwa daerah Kalijodo merupakan lahan hijau yang tidak untuk permukiman. Jadi sudah kewajibannya menertibkan dan mengembalikan peruntukkan lahan tersebut sebagai ruang terbuka hijau.
INGE KLARA SAFITRI