TEMPO.CO, Cirebon – Sebanyak 449 keluarga di Kota Cirebon belum menikmati aliran listrik. Pengajuan warga agar rumahnya dipasang listrik hingga kini belum disetujui.
Jumlah tersebut berdasarkan data di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. “Mereka sebenarnya sudah mengajukan pemasangan listrik sejak 1999,” kata Lurah Argasunya Masduri, Rabu, 24 Februari 2016.
Masduri mengaku sudah berupaya agar warga yang belum menikmati aliran listrik bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah. “Terutama untuk pemasangan instalasi listrik,” katanya.
Namun hingga kini usaha tersebut belum mendapatkan hasil. Padahal, menurut Masduri, pihaknya sudah berupaya mendatangi Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Manusia Kota Cirebon, wali kota hingga Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Sempat ada secercah harapan saat Pemprov Jabar mengalokasi anggaran bantuan untuk pemasangan instalasi listrik gratis. Tapi kami kecewa karena alokasi untuk 2015 dan 2016 sudah penuh," ujar Masduri.
Masduri memperkirakan baru pada 2017 instalasi listrik bisa dipasang di kelurahannya. Ia sebenarnya kecewa karena sudah mengajukan usulan pemasangan listrik tersebut sejak 2013.
Warga yang belum teraliri listrik, kata dia, untuk sementara menyambung dari rumah tetangga atau pun musala yang sudah berlistrik. Namun ada pula yang menggunakan damar atau cempor.
Ketua RW 09 Cibogo, Kelurahan Argasunya Ahmad Khoerudin menambahkan di lingkungannya ada 138 keluarga yang belum menikmati listrik. Mereka terpaksa menyambung listrik ke tetangganya. "Saat membayar tagihan, pemilik rumah maupun penyambung listrik patungan untuk membaya," katanya.
Khoerudin menuturkan selama bertahun-tahun warga terkendala biaya besar untuk pemasangan instalasi listrik. “Bahkan warga tak mampu memenuhi sejumlah persyaratan administrasi,” kata Khoerudin.
IVANSYAH