TEMPO.CO, Ponorogo - Universitas Al - Azhar Mesir menambah kuota beasiswa bagi santri Indonesia yang ingin meneruskan pendidikan sarjana strata satu ke Kairo, Mesir. Bila jatah sebelumnya hanya 20, tahun ini Universitas Al Azhar menaikkannya menjadi 100.
"50 untuk alumni Pondok Gontor dan 50 bagi pelajar se-Indonesia," kata Pembantu Rektor Bidang Akademik Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Hamid Fahmi Zarkasy, Kamis, 25 Februari 2015.
Tambahan kuota beasiswa bagi pelajar itu, menurut Hamid , sesuai yang disampaikan Guru Besar Universitas Al-Azhar Prof.DR Ahmad Mohammad Ahmad Al Thoyyib saat berkunjung ke Pondok Modern Darussalam Gontor, Kamis siang. Para calon mahasiswa itu bisa masuk ke semua fakultas setelah melewati sejumlah tes administratif di Al-Azhar.
Khusus bagi santri alumni Pondok Gontor mendapat tambahan beasiswa paling banyak lantaran kerjasama antara Al-Azhar dengan pesantren tersebut sudah terjalin cukup lama. Menurut Hamid kongsi di bidang pendidikan antara kedua lembaga tersebut telah berlangsung di era 1950-an.
Bahkan, Guru Besar Al-Azhar Prof.DR Ahmad Mohammad Ahmad Al Thoyyib sudah lima kali datang ke Pondok Gontor. "Setiap datang ke Indonesia beliau selalu ke sini," ujar Hamid usai kunjungan Ahmad Mohammad kepada sejumlah wartawan.
Rektor Unida Gontor Ahmad Fatullah Zarkasy, menambahkan hubungan yang terjalin dengan Al-Azhar awalnya meniru sistem wakaf yang diterapkan. Lantas berkembang ke bidang pendidikan untuk membentengi akidah Islam yang benar. "Islam yang langgeng dan lestari," ucap Ahmad.
Menurut dia, alumni Pondok Gontor yang meneruskan belajar ke Al-Azhar telah mencapai ribuan. Demikian pula puluhan alumni Al-Azhar mulai menempuh pendidikan sarjana strata dua di Unida Gontor.
NOFIKA DIAN NUGROHO