TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bertolak menuju Vancouver, Kanada, Selasa 1 Maret 2016. Pria yang akrab disapa Emil ini diundang dalam forum CEO dunia. "Alhamdulillah saya diberi penghargaan sebagi satu-satunya Wali Kota di Asean yang diundang ke forum CEO dunia," kata Ridwan Kamil, Selasa, 1 Maret 2016.
Dalam forum tersebut, Emil akan menjadi pembicara. Topik yang akan disampaikan terkait perekonomian di Asean dengan studi kasus Kota Bandung.
Kesempatan tersebut tidak akan disiasiakan olehnya. Emil mengaku akan membuka penawaran investasi kepada para CEO kelas kakap untuk membangun infrastruktur di Kota Bandung melalui sistem kerjasama public private partnership (PPP).
"Disana saya akan bicara ttg PPP juga. Kami kan, butuh Rp. 60 triliun untuk membangun. Saya akan bawa si prosentase itu untuk dijadikan bahan bahwa membangun Asean dan Indonesia itu tidak melulu harus (minta) ke pemerintah pusat," tutur dia. (Baca: Ridwan Kamil Mundur, Partai Putar Otak Cari Penantang Ahok)
Tidak hanya ke Kota Bandung, Emil juga akan mempresentasikan peluang investasi di daerah lain di seluruh Indonesia dalam bidang pembangunan infrastruktur.
"Tolong datang ke pemimpin-pemimpin daerah. Mungkin (investasinya) receh, tapi kalau di kali ratusan kan sama dengan seukuran negara. Selama ini logika ini enggak pernah ada, nah saya mau membuka pintu logika itu agar kalau datang ke kita jangan melulu skala besar, skala kecil tapi banyak," ucapnya. (Baca: Ridwan Kamil Mundur, Ahok: Biar Pemimpin Baik Tak Hilang)
Untuk menjadi Kota modern, kata Ridwan Kamil, Kota Bandung memerlukan duit sebanyak Rp. 60 triliun. Hal tersebut tidak mungkin mengandalkan pendanaan dari APBD. Maka jalan satu-satunya adalah mengandalkan sistem kerjasama investasi PPP dimana infrastruktur yang dibangun pihak swasta akan dibayar dalam jangka waktu yang disepakati.
"Saya cari kesempatan susah ngumpulin pebisnis 500 orang darimana? Dengan diundang begini jadi dapat kesempatan gratis. Saya mau cari investor untuk infrastruktur transportasi, komunikasi, rumah susun rakyat," ujarnya. (Baca: Ridwan Kamil: Sukses di Indonesia Tidak Harus di Jakarta)
Sehari sebelum terbang ke Kanada, Ridwan Kamil mengumumkan keputusannya tak jadi maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Ridwan Kamil batal menantang Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai orang nomor satu di Jakarta.
PUTRA PRIMA PERDANA