TEMPO.CO, Purwakarta - Sepanjang 22 kilometer jalan kereta api cepat Jakarta-Bandung, dipastikan akan melintasi wilayah Purwakarta, Jawa Barat. "Data tersebut sesuai hasil kajian bersama BMKG, LIPI, Badan Geologi dan PT. KAI," kata Yusrizal, Project Team Leader Kereta Cepat Jakarta-Bandung, di Purwakarta, Selasa, 2 Pebruari 2016.
Menurut Yusrizal, pihaknya juga telah membahas dan membuat kajian dan analisis bersama Pemkab Purwakarta dan Kementerian Perhubungan dalam memproses Rencana Tata Ruang Wilayah Perubahan terkait dengan megaproyek perkeretaapian nasional tersebut. Dia mengatakan sudah harus ada perkembangan ihwal RTRW perubahan di setiap wilayah yang akan dilintasi proyek kereta cepat tersebut paling lambat pertengahan bulan ini. "Sebab, kami menargetkan, proyek kereta cepat tersebut akan selesai pada 2019," katanya.
Yusrizal berujar, dalam radius 22 kilometer jalur kereta api cepat yang akan melintasi wilayah Purwakarta. Dia meminta semua pihak yang terlibat proyek tersebut memberi perhatian serius. "Terutama kawasan tambang serta adanya patahan di beberapa titik," kata Yusrizal.
Tim yang dipimpinnya merekomendasikan agar empat lokasi tambang tersebut ditutup total. Sebab, berdasarkan hasil penelitian di lokasi, ada sensor yang sangat peka terhadap getaran.
Sementara di lokasi tersebut nantinya akan dibangunkan terowongan dengan ke dalam lebih dari 40 meter. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi akan menjadikan hasil analsis tim bersama itu untuk membuat rancangan tata ruang dan wilayah Perubahan yang kini tengah digodok timnya bersama Dewan. "Rancangan sudah disiapkan dan kami akan bahas terlebih dahulu hasil kajian tim tersbut untuk menjadi dasar pertimbangan penyesuaian RTRW Perubahan tersebut," ujarnya.
Dedi menyebutkan, RTRW Perubahan akan terbagi dalam empat kawasan yakni kawasan hijau, kawasan industri, kawasan pertaian/peternakan dan perumahan. Ihwal adanya rekomendasi penutupan empat lokasi tambang di jalar 22 kilometer yang akan dilintasi kereta api cepat tersebut, Dedi tak keberatan.
Hanya, pihaknya harus memperhatikan ratusan para pekerja yang selama ini menggantungkan diri usaha di lokasi tambang itu. "Kami akan mengusulkan agar mantan pekerja tambang tersebut dipekerjakan di pabrik gerbong kereta cepat yang akan dibangun di Purwakarta itu, sebagai buruh kasarnya," kata Dedi.
NANANG SUTISNA