TEMPO.CO, Teheran - Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian, mengatakan keputusan negara Arab Teluk memberi label Hizbullah, kelompok bersenjatan Libanon, sebagai organisasi teroris adalah sebuah kesalahan.
Televisi pemerintah Iran paa Kamis, 3 Maret 2016, mengutip keterangan Abdollahian yang menyebutkan, apa yang disampaikan oleh Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) akan merusak perdamaian di kawasan dan persatuan Libanon.
"Keputusan GCC adalah kesalahan baru dan Iran bangga dengan Hizbullah," ucapnya sebagaimana dikutip televisi Iran.
Sekretaris Jenderal GCC Abdullatif al-Zayani, pada Rabu, 2 maret 2016, mengatakan, enam negara monarki Teluk mengambil keputusan tersebut sebab milisi Hizbullah merekrut orang-orang muda dari Teluk untuk melakukan terorisme.
Hizbullah, sebuah organisasi politik Syiah yang memiliki sayap angkatan bersenjata, berperang di negara tetangga suriah untuk mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Adapaun GCC beranggotakan enam negara Sunni terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab.
Negara-negara Teluk mengambil serangkaian tindakan tegas terhaap Hizbullah sejak Saudi menghentikan bantuan program pembelian perangkat militer dari Prancis kepada Beirut sebesar US$ 4 miliar atau setara dengan Rp 50 triliun (kurs Rp 12.500).
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN