TEMPO.CO, Istanbul - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengusulkan satu kota di perbatasan Turki dengan Suriah sebagai rumah aman bagi jutaan pengungsi Suriah yang meninggalkan rumah mereka karena negaranya dilanda perang.
Dalam sebuah satu pidato di Istanbul pada Jumat malam, 4 Maret 2016, Erdogan menyatakan telah membahas kota untuk pengungsi Suriah itu dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
"Saya akan memberi tahu Anda sesuatu. Apakah itu? Kami menemukan sebuah kota di Suriah utara," kata Erdogan, seperti dilansir laman Tribune.com.
Baca juga: Presiden Palestina dan Wapres Amerika Bertemu di Ramallah
Kota yang kelak menjadi rumah bagi para pengungsi Suriah itu berukuran sekitar 4.500 kilometer persegi di Suriah utara. Menurut Erdogan, pembangunan infrastruktur akan dilakukan melalui kerja sama masyarakat internasional.
"Kami telah mendiskusikan ini dengan Obama, bahkan mengatur koordinat, tapi belum membuahkan hasil," ujar Erdogan.
Meski sudah menemukan “rumah” bagi para pengungsi Suriah, Erdogan belum dapat memberi rincian waktu kapan pembangunan kota itu dilakukan.
Baca juga: Korban Pelecehan Seksual Kecewa kepada Paus Fransiskus
Turki telah berulang kali membujuk sekutu Barat untuk membantu menciptakan zona aman di Suriah yang digunakan sebagai rumah bagi pengungsi Suriah. Tapi ini yang pertama kali Erdogan mengusulkan membangun kota permanen.
Turki saat ini menjadi rumah bagi sekitar 2,7 juta pengungsi Suriah yang melarikan diri dari perang saudara selama lima tahun. Pengungsi mengeluhkan kurangnya dukungan internasional atas kondisi mereka.
TRIBUNE.COM | MECHOS DE LAROCHA