Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Pesan Ath-Thayyeb untuk ISIS

image-gnews
Komanda senior ISIS mengecam Perdana Menteri Inggris, David Cameron karena mempersentai musuh dari militan ISIS, sebelum mengeksekusi empat orang mata-mata. dailymail.co.uk
Komanda senior ISIS mengecam Perdana Menteri Inggris, David Cameron karena mempersentai musuh dari militan ISIS, sebelum mengeksekusi empat orang mata-mata. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Grand Syekh Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyeb, meninggalkan pesan yang serius bagi kelompok-kelompok radikal, seperti ISIS.

Menurut Ketua Majelis Hukuma Al-Muslimin ini, ISIS dan gerakan radikal lainnya melakukan manipulasi terhadap metode Islam yang moderat dan toleran. "Tidak benar bahwa mereka lahir dari rahim Islam," kata pria 70 tahun ini.

Pada kunjungannya ke Indonesia pada pertengahan Februari silam, wartawan Tempo Tito Sianipar, Eko Widianto, dan Mohammad Syarrafah mewawancarai Ath-Thayyeb di Malang, Jawa Timur. Berikut ini petikan wawancaranya.

Mencermati perkembangan global yang terjadi saat ini, terlihat gerakan radikalisasi Islam muncul di mana-mana. Menurut Anda, apa penyebab maraknya radikalisasi tersebut?
Saya perlu menegaskan lebih dulu bahwa Islam tidak ditegakkan dengan pedang dan tidak memaksa orang untuk mengikutinya. Gerakan Islam radikal dan sebagainya, seperti jaringan terorisme itu, memiliki agenda politik yang terselubung. Tujuannya menciptakan kekacauan di negara-negara Arab, menciptakan suasana tidak stabil, dan mengubah peta geografis batas-batas di kawasan tersebut. Al-Azhar sudah menegaskan tidak bisa menerima jaringan terorisme dan bersenjata ini. Apa yang mereka lakukan itu sebagai bagian dari kolonialisme dunia yang ingin menciptakan wajah baru kawasan Timur Tengah.

Saya tegaskan, gerakan bersenjata seperti ISIS itu memang bukan ancaman bagi Al-Azhar. Mereka melakukan manipulasi terhadap metode Islam yang moderat dan toleran. Tidak benar apa yang selama ini kita dengar bahwa gerakan terorisme bersenjata itu adalah gerakan yang lahir dari rahim Islam. Dan bahwa ajaran agama ini yang menciptakan ISIS. Juga tidak benar bahwa Islam bertanggung jawab pada kekejaman terorisme ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Munculnya gerakan-gerakan bersenjata ini disebabkan oleh banyak hal, antara lain keputusasaan yang dialami oleh generasi muda, pendudukan Zionis terhadap Palestina, keterbelakangan ekonomi, dan pengangguran.

Menurut Anda, bagaimana kita harus menyikapi perkembangan radikalisasi Islam, terutama ISIS ini?
Untuk menghadapi fenomena global semacam ini, yang pertama perlu kita lakukan adalah menjalin persatuan. Kemudian, kedua, menjalin kerja sama dengan negara lain, negara-negara Barat ataupun negara-negara Islam. Kita juga perlu menyelesaikan persoalan umat Islam yang sedang bertikai. Itu perlu diselesaikan. Ketika dunia Islam bersatu, saya yakin pihak lain pun akan bersama umat Islam dalam menghadapi masalah ini.

Salah satu persoalan ISIS, mereka menggunakan hadis untuk mendeklarasikan Negara Islam. Bukankah sebagian muslim yang pemahamannya dangkal akan mudah menerima pandangan semacam itu?
Para ulama Islam punya kewajiban menjelaskan bahwa pemikiran itu salah dan harus dibantah. Harus dijelaskan bahwa ajaran seperti itu bukan Islam. Baik Islam maupun agama samawi lainnya hadir untuk membawa rahmat dan kasih sayang, menciptakan perdamaian dan kasih sayang di antara umat manusia. Para ulama bisa menggunakan media sosial untuk menyebarkan pemahaman agama Islam yang benar, sehingga itu sampai kepada generasi muda di mana pun mereka berada.

TS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

12 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia


Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

12 hari lalu

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

21 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

22 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

23 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki


Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

24 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow


Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

24 hari lalu

Petugas penegak hukum Rusia berjaga di dekat tempat konser Balai Kota Crocus yang terbakar menyusul insiden penembakan, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.


Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

24 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia


Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

24 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang


ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

24 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.