TEMPO.CO, SURABAYA- Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengatakan Kota Surabaya sudah menjadi kota percontohan dalam hal kerukunan beragama di dunia. Pasalnya, antar umat beragama di Kota Surabaya bisa menjaga toleransinya hingga tidak terjadi perpecahan.
“Surabaya memang sudah diakui dunia dalam hal percontohan kerukunan beragama,” kata Whisnu saat menghadiri Tawur Kasanga di Kota Surabaya, Selasa, 08 Maret 2016.
Konkretnya, kata Whisnu, Kota Surabaya diakui oleh Palestina dan Vatikan ihwal kerukunan beragama ini, sehingga mereka heran kepada Surabaya karena bisa membawa rombongan dari semua agama. “Pengakuan itu sudah diberikan kepada Surabaya sejak lima tahun terakhir ini,” ujarnya.
Oleh karena itu, Whisnu berharap kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk terus menjaga kerukunan beragama ini ke depannya. Harapannya, momen keagamaan itu bisa dijadikan sebagai momen wisata baru di Kota Surabaya. “Buktinya perayaan Tawur Kasangan ini yang setiap tahunnya terus meriah,” kata dia.
Menurut Whisnu, Pemerintah Kota Surabaya akan terus mendukung acara semacam itu. Bahkan, pihaknya juga siap membantu apapun yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan acara tersebut. “Kami tidak hanya mendukung dalam penyelenggaraannya, tapi juga mempermudah seluruh tempat ibadahnya,” ujarnya.
Berbagai dukungan itu, kata Whisnu, sudah menjadi komitmen Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dalam menjaga kerukunan antar agama di Kota Surabaya. “Makanya, semua pihak harus mendukung komitmen ini,” katanya.
Menanggapi himbauan itu, Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI), Wayan Suraba menjamin bahwa seluruh umat Hindu di Kota Surabaya akan bersama-sama mendukung komitmen Risma itu. "Kami siap menjaga Kota Surabaya supaya aman, sejahtera serta menghindarkan dari zero konflik," kata Wayan.
MOHAMMAD SYARRAFAH