TEMPO.CO, Jakarta - Konflik yang terjadi antara Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said ternyata menjadi perhatian artis Happy Salma. Perempuan molek tersebut menilai konflik semacam itu seharusnya tidak usah diperpanjang. Selain tidak produktif, Happy menganggap perseteruan mereka justru menurunkan kepercayaan publik terhadap kinerja menteri.
Agar konflik tidak berlanjut, Happy memiliki anjuran. Misalnya menyelesaikan masalah dengan cara-cara yang feminin. “Kan biasanya yang senang berkonflik ibu-ibu, ya. Dan biasanya itu dengan ngumpul-ngumpul, arisan, ke salon, manicure-pedicure bareng, mungkin tadinya suasana yang keras itu bisa mencair dan menjadi romantis, jadi menyelesaikan konfliknya itu dengan kasih sayang,” katanya saat dihubungi pada Kamis, 10 Maret 2016.
Happy memandang kedua tokoh yang sedang menjadi sorotan publik itu sama-sama memiliki watak yang keras, sehingga keduanya perlu sesekali mengeluarkan sisi femininnya. “Kan pasti saling menyimpan nomor masing-masing. Kan bisa bertemu, bisa curhat-curhatan, mengungkapkan perasaan, masalahnya apa, jadi yang gundah-gundah itu bisa hilang,” ujarnya.
Selain itu, kata Happy, dalam menangani konflik, diskusi juga penting dilakukan untuk mendapatkan pencerahan di antara keduanya. Namun bukan dipertontonkan kepada publik. Justru Happy melihat cara debat yang ditunjukkan kedua menteri Kabinet Indonesia Hebat itu seperti mempertontonkan pertikaian layaknya anak SMA. “Konflik ini kan dilakukan profesional. Seharusnya dilakukan dengan cara yang eleganlah. Ini kan meningkatkan kepercayaan kita, dalam membangun Indonesia, jadi mungkin dengan diskusi dari hati ke hati,” ucapnya.
Konflik Menteri Sudirman Said dengan Rizal Ramli mencuat saat keduanya berbeda pendapat terkait dengan skema pengembangan kilang di lapangan minyak Blok Masela. Menteri Sudirman menilai skema yang tepat untuk pengembangan kilang Blok Masela adalah menggunakan skema LNG terapung atau floating LNG offshore. Sedangkan Menteri Rizal Ramli menilai lebih tepat dengan skema pemipaan darat (onshore). Rizal berkeinginan membangun kilang di darat karena dinilai akan dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat sekitar.
Perdebatan mereka kemudian merambah ke dunia cyber, yakni Twitter, pada 1 Maret lalu, saat menteri Rizal mengunggah sebuah gambar meme Sudirman Said sedang menutupi mulutnya dengan kedua tangan. Disertai tulisan kutipan Sudirman Said kepada wartawan, ”Tidak usah berpolemik. Yang pura-pura berjuang untuk rakyat, yang menipu, yang suka mengklaim paling tahu, yang mau coba mengganti investor Masela berhentilah membohongi rakyat. Karena suatu saat akan terbongkar niat busukmu.”
Lantas Rizal memberikan kreditasi foto yang disinyalir memperkuat sinyal bahwa keduanya sedang berkonflik. “Walah.. Walah.. Kok sibuk analisa kelakuan sendiri… Lucu deh..” katanya.
DESTRIANITA K