TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Peternakan Jawa Timur bekerja sama dengan Avian Influenza Research Center (AIRC) Universitas Airlangga Surabaya untuk meneliti merebaknya kembali virus flu burung di daerah itu.
Sebanyak 5.000 unggas jenis itik, ayam, dan mentok di satu dusun di Banyuwangi dan 600 lainnya di satu desa di Lamongan dilaporkan positif mati karena virus flu H5N1 itu.
Kepala AIRC Unair Profesor C.A. Nidom menyatakan telah menerjunkan 14 peneliti untuk mengambil sampel virus di dua lokasi itu. Di Kabupaten Lamongan, misalnya, timnya mengambil 20 spesimen sampel dari tubuh penjual unggas di pasar tradisional dan peternak ayam di sekitar lokasi kejadian.
"Kami akan menganalisis sampai seberapa jauh perubahan atau mutasi pada tubuh virus. Termasuk apakah ada potensi virus untuk berubah pindah ke manusia,” katanya.
Seorang peternak di Banyuwangi bahkan sempat diperiksa karena ikut sakit dan diduga terjangkit zoonosis atau penyakit yang berasal dari hewan. Namun Nidom sudah memastikan yang bersangkutan tidak terjangkit flu burung.
Indonesia menjadi salah satu negara endemik virus flu burung tertinggi sejak kasus pertama pada 2004. Dinas Peternakan Jawa Timur mengklaim angka kejadian dan kematian menurun signifikan dari tahun ke tahun.
Di Jawa Timur terdapat 50 kasus dengan kematian sebanyak 60 ribu unggas pada 2013. Berikutnya, pada 2014, jumlah kasusnya menurun menjadi 15 kasus dengan kematian 30 ribuan unggas. Lalu pada 2015 turun menjadi sepuluh kasus dengan 10 ribu kematian.
Pada kasus pertama tahun ini, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Iswahyudi mengatakan kasus baru dilaporkan oleh peternak pada 8 Maret 2016. Padahal ribuan unggas mereka mati sejak seminggu sebelumnya.
“Sebab, mereka menganggap kematian unggas itu biasa. Kalau sapi sakit, baru dilaporkan,” ujarnya saat dihubungi, Rabu, 16 Maret 2016.
Namun, Iswahyudi menambahkan, kedua kasus flu burung sudah terkendali. Dinas Peternakan Jawa Timur, kata dia, menurunkan tim Unit Respons Cepat serta tim Laboratorium Kesehatan Hewan.
ARTIKA RACHMI FARMITA