TEMPO.CO, Tangerang - General Manager Jakarta Air Traffic Service Center Bambang Rianto mengatakan ancaman keamanan dan keselamatan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, ternyata tidak hanya dari serangan laser (laser attack) saja. "Tapi, masih ada ancaman gangguan lainnya," ujarnya, Selasa, 22 Maret 2016.
Bambang mengatakan, selain laser, ancaman penerbangan di Soekarno-Hatta yang kerap terjadi adalah layang-layang, gangguan frekuensi penerbangan, laser pointer, hingga burung. "Gangguan layang-layang dan laser pointer adalah ancaman serius terhadap penerbangan," kata Bambang.
Menurut dia, serangan laser yang kini cukup banyak dikeluhkan pilot sedang dalam penanganan serius pengelola dan otoritas bandara. Tak henti-hentinya diadakan sosialisasi dan imbauan kepada warga sekitar bandara tentang bahaya permainan layang-layang.
Baca juga: Bahayakan Penerbangan, Polisi Militer TNI Razia Sinar Laser
Soal gangguan frekuensi penerbangan, kata Bambang, pihaknya kerap sekali menemukan frekuensi diisi lagu-lagu dangdut dari radio amatir. "Ada yang sengaja ada yang tidak sengaja melakukannya," ujarnya.
Untuk gangguan burung, menurut Bambang, saat ini sudah relatif berkurang dan tertangani. Masalah gangguan penerbang itu, kata Bambang, kini menjadi perhatian serius seluruh instansi di bandara. "Upaya pencegahan dengan meningkatkan patroli gabungan," ucapnya.
Selain itu, menurut Bambang, sosialisasi ke masyarakat terus dilakukan terkait dengan kegiatan masyarakat yang bisa membahayakan penerbangan tersebut.
Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta Suriawan Wakan mengatakan, selain langkah penertiban yang akan digelar, PT Angkasa Pura II telah menyebarkan spanduk imbauan agar masyarakat tidak menggunakan sinar laser. "Begitu juga soal layang-layang, sejak diatur dalam perda, masalah layang-layang di bandara sudah relatif aman," katanya.
JONIANSYAH HARDJONO