TEMPO.CO, London - Seorang pria, yang memiliki alat vital bionik, akhirnya kehilangan keperjakaannya pada usia 44 tahun.
Pria bernama Mohammed Abad, yang kehilangan alat vital dalam sebuah kecelakaan lalu lintas saat masih berusia 6 tahun, melakukan hubungan intim pertama dalam hidupnya dengan seorang pekerja seks komersial (PSK) bernama Charlotte Rose.
Baca Juga:
Mo, demikian pria yang bekerja sebagai petugas keamanan dari Edinburgh ini biasa dipanggil, mengatakan, "Menyenangkan rasanya. Saya telah menunggu momen ini sejak berusia 18."
"Kini, beban berat telah terlepas dari pundak saya dan saya sangat bahagia.”
Januari lalu, harian The Sun mengabarkan Mo segera melepaskan keperjakaannya.
Mo sangat beruntung bisa tetap hidup meski kehilangan alat vitalnya, setelah ia dilindas dan terseret oleh mobil sejauh 600 meter, setelah terjatuh ke jalan raya saat bermain saling lempar bola salju.
Setelah kecelakaan tersebut, para dokter menempelkan sebuah tabung dari bahan seperti daging sebagai pengganti alat vital Mo.
Mo pertama kali menjalani operasi untuk memasang alat vital bionik sepanjang 8 inci seharga 70 ribu pound sterling (Rp 1,3 miliar) pada 2012. Tapi alat itu hanya berfungsi selama beberapa bulan.
Alat vital bionik itu memiliki dua tabung yang bisa mengembang saat ia memencet sebuah tombol yang ditempelkan pada testikelnya.
Charlotte menghubungi Mo setelah mendengar keinginannya menjajal alat vital bionik untuk pertama kali. Wanita 35 tahun itu lalu mengajukan diri untuk menjadi mitra dalam pengalaman seksual pertama pria itu.
“Saya menginginkan seseorang yang mau menerima saya apa adanya,” kata Mo.
"Saya seseorang yang tengah belajar. Saya tak ingin sesumbar dan mempermalukan diri sendiri.”
Keduanya berhubungan intim di sebuah hotel di pusat Kota London setelah sempat menghabiskan waktu selama beberapa hari untuk saling mengenal.
Sayangnya, alat vital Mo tak bisa mengembang dengan sempurna pada malam pertamanya sehingga keduanya harus menunda momen besar tersebut.
“Saya sangat frustrasi, tapi saya pernah menunggu selama 20 tahun sehingga menunda beberapa hari lagi tak akan jadi masalah,” ujar Mo.
Pada malam berikutnya, segalanya berjalan lancar.
“Saat Charlotte melihat alat vital itu untuk pertama kali, ia terdiam dan sedikit khawatir. Tapi kemudian ia bilang ‘ini luar biasa’. Menyenangkan rasanya mendengar seorang wanita berkata seperti itu.”
"Setelah semuanya berakhir, saya terbaring dengan senyuman lebar pada wajah saya.”
Charlotte, yang biasanya memasang tarif 160 pound sterling (Rp 3 juta) per jam, memberikan layanan gratis untuk Mo. "Merupakan kehormatan besar mendapat kesempatan ini karena pengalaman pertama dalam hidup kita adalah sesuatu yang tak akan pernah kita lupakan,” tutur Charlotte.
“Saya ingin memastikan tak ada tekanan bagi Mo. Hubungan itu sangat menyenangkan, penuh senyum, dan tawa.”
"Kamar jadi terasa panas.”
"Pada akhirnya ia mampu bertahan selama satu seperempat jam. Saya benar-benar terkesan.”
THE SUN | A. RIJAL
