TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Badrodin Haiti mengatakan polisi masih mengejar Santoso, pemimpin kelompok teroris asal Poso, Sulawesi Selatan. "Mereka (polisi) terus mengejar sampai dapat," ucapnya kepada Tempo, Ahad, 27 Maret 2016.
Badrodin memastikan jumlah anggota kelompok Santoso tak akan bertambah. Sebab, mereka sudah dikepung. "Kami belum tahu jumlahnya bertambah atau tidak, tapi rasanya sulit merekrut kalau sudah dikepung. Mereka mau dapat anggota dari mana?" ujarnya.
BACA: Santoso Teroris Global, Kapolri: Tinggal Nunggu Ditangkap
Namun Badrodin mengaku pihaknya sulit menemukan Santoso. Sebab, kelompok Santoso pecah menjadi kelompok-kelompok kecil, sehingga memungkinkan mereka tak habis seluruhnya bila ada kontak tembak dengan polisi. "Tapi, apa di situ ada Santoso atau tidak, belum bisa dipastikan."
Santoso, yang telah menjadi buron selama lebih dari tiga tahun, adalah pendukung garis keras kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia. Semua aset Santoso yang mungkin ada di wilayah yurisdiksi Amerika Serikat akan diblokir.
BACA: Amerika Masukkan Santoso ke Daftar Teroris Global
Warga Amerika juga dilarang terlibat dalam transaksi apa pun dengan Santoso. Polisi Indonesia menyebut Santoso sebagai pemimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur yang beroperasi di Poso. Dia dituduh melakukan pembunuhan dan penculikan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Adapun polisi tengah menggelar Operasi Tinombala untuk mengejar Santoso, tapi hingga kini belum berhasil menangkapnya.
MAYA AYU PUSPITASARI
Siap Terjun dari Monas?
Sebut Siap Terjun dari Puncak Monas, Ini Kata Habiburokhman
Habiburokhman Gerindra: Ahok Panik karena KTP Tidak Cukup