TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pemimpin negara mengutuk pihak yang bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri di sebuah taman di Lahore, Pakistan, pada Minggu, 27 Maret 2016. Presiden Joko Widodo dan sejumlah petinggi negara pun berkomentar melalui akun Twitter masing-masing tak lama setelah kejadian tersebut.
“Indonesia mengutuk keras serangan bom di Lahore. Teror atas nama apa pun tidak dibenarkan. Dukacita mendalam untuk korban, rakyat Pakistan,” ujar Jokowi di akun Twitter-nya, @Jokowi, Senin, 28 Maret 2016, sekitar 50 menit yang lalu.
Baca juga: Bom Lahore Bunuh 65 Orang, Taliban Incar Umat Kristiani
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memiliki komentar serupa. “Kanada mengutuk tindakan menyedihkan pengeboman di Lahore, Pakistan. Belasungkawa dan doa kami untuk semua korban yang tewas dan terluka,” begitu yang tertulis di akunnya, @JustinTrudeau, 8 jam yang lalu.
Ada pula Perdana Menteri India Narendra Modi, yang menyampaikan belasungkawa atas bom bunuh diri di area parkir Taman Gulshan e Iqbal Park, yang kabarnya sering digunakan umat Kristiani untuk beribadah.
"Mendengar adanya ledakan di Lahore, saya mengutuknya. Belasungkawa saya kepada keluarga almarhum dan doa saya untuk yang cedera,” katanya lewat akun Twitter resmi kantor Perdana Menteri India, @PMOIndia, sekitar 10 jam yang lalu.
Bom bunuh diri meledak di sebuah taman area parkir Gulshan e Iqbal Park, Kota Lahore, Pakistan, pada Ahad petang, 27 Maret 2016. Dikutip dari CNN News, Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif Muhammad mengatakan ledakan itu mengakibatkan sedikitnya 52 orang tewas dan 200 warga terluka. Namun, dari perkembangan terakhir di laman Reuters, jumlah korban tewas sudah mencapai 65 orang.
Baca juga: Identitas Pengebom Lahore di Pakistan Terungkap
Ledakan itu memakan korban yang sebagian besar anak-anak dan perempuan. Kepolisian setempat mengatakan bom meledak hanya beberapa meter dari kerumunan.
Sejumlah saksi yang merupakan warga setempat mengatakan bom meledak di saat banyak orang sedang berkerumun. Banyak yang melihat tubuh manusia berserakan di tempat parkir. Kepolisian dan tenaga medis diketahui masih mengamankan lokasi dan merawat korban luka yang mencapai 300 orang.
CNN | REUTERS | YOHANES PASKALIS