TEMPO.CO, Surabaya - Satuan Koordinasi Wilayah Barisan Anshor Serbaguna Nahdlatul Ulama Jawa Timur siap membantu Kejaksaan mencari Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur yang juga Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila La Nyalla Mattalitti. "Kami juga mempunyai tim untuk mencari jika memang diperlukan," kata Kepala Satuan Koordinasi Wilayah Banser Jawa Timur Umar Usman kepada Tempo, Selasa, 29 Maret 2016.
La Nyalla tiga kali mangkir dari panggilan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur setelah ditetapkan sebagai tersangka korupsi dana hibah Provinsi Jawa Timur pada Rabu, 16 Maret 2016. La Nyalla diduga menggunakan dana hibah Kadin sebesar Rp 5,3 miliar untuk membeli saham perdana Bank Jatim pada 2012. Saham itu memberi dividen untuk La Nyalla sebesar Rp 1,1 miliar.
Umar menjelaskan, Banser adalah bagian dari masyarakat yang wajib selalu mendukung penegakan hukum. Karena itu, Banser juga akan selalu siap jika kejaksaan ataupun polisi membutuhkan bantuan. "Soal bantuan seperti apa yang dibutuhkan, harus komunikasi dengan jaksa dan polisi."
Banser sangat menyayangkan demo di kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dan perusakan rumah dinas Jaksa Tinggi oleh ormas Pemuda Pancasila pada Jumat dua pekan lalu, 18 Maret 2016. Menurut Umar, hal itu tidak seharusnya terjadi. "Kejadian itu bentuk intervensi dan tekanan terhadap penegak hukum yang seharusnya tidak dilakukan."
Banser, kata Umar, meminta kejaksaan tidak terpengaruh oleh tekanan dari pihak-pihak yang ingin menggagalkan upaya pengusutan korupsi Kadin Jawa Timur. Polisi juga diminta bertindak tegas terhadap aksi premanisme yang seolah-olah menghalangi pengusutan korupsi. "Kami akan mendukung dan membantu kejaksaan untuk mengusut tuntas kasus itu."
EDWIN FAJERIAL