TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta Direktorat Jenderal Pajak mengoptimalkan sistem teknologi informasi. Ditjen Pajak dinilai memiliki potensi sumber daya manusia yang cukup untuk mengembangkan sistem teknologi informasi.
"Kita punya kemampuan yang sangat besar. Sebab, apa pun, ke depan, sistem IT dan SDM akan memegang peranan yang sangat penting. Jadi Ditjen Pajak harus menggalang sistem itu," kata Jokowi dalam sambutannya saat membuka Rapat Pimpinan Nasional Ditjen Pajak di kantor lembaga tersebut, Jakarta, Selasa, 29 Maret 2016.
Presiden mengaku telah diajak berkeliling kantor Ditjen Pajak oleh Direktur Jenderal Ken Dwijugisteadi. Saat berkeliling itulah, Presiden mendapat informasi mengenai tenaga SDM Ditjen yang muda dan berpotensi. "Saya mendapatkan data, dari total pegawai 37.900, ada 18.900 yang muda, berumur 26-40 tahun. Saya diberi informasi, ‘Ini jago IT semua, Pak’," ucapnya.
Baca Juga: SPT Online Dinilai Lamban, Dirjen Pajak: Masak Pajak Online Mau Didemo
Jokowi menuturkan untuk membangun sistem teknologi informasi secara maksimal memang dibutuhkan SDM muda. Menurut dia, sistem teknologi informasi di Ditjen Pajak sudah berjalan.
Tapi Presiden mengingatkan bahwa sistem yang berjalan harus benar-benar sempurna dan dapat memberikan layanan maksimal kepada masyarakat. "Dalam hal ini, SDM memegang peranan yang sangat penting."
Pagi ini, Jokowi membuka secara resmi Rapimnas III Ditjen Pajak bertema “Pencapaian Target Penerimaan Pajak Tahun 2016 dalam Rangka Menuju Indonesia Sejahtera”. Presiden didampingi Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki, dan Staf Khusus Bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo.
ANANDA TERESIA