TEMPO.CO, Semarang - Daffa Farros Oktoviarto, 9 tahun, bocah asal Kota Semarang mendadak terkenal di media sosial karena sikap berani menghadang pengendara sepeda motor yang melintas di trotoar. Daffa ternyata siswa sekolah dasar negeri Kalibanteng Kidul 01 dan masih dikelas 4A.
“Iya saya menyetop pengendara itu,” kata Daffa, saat ditemui sejumlah wartawan di rumahnya kawasan Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat.
Kepada wartawan ia mengaku sudah 40 pengendara yang nekat menerobos trotoar yang ia cegat. “Beberapa kali mungkin sudah 40 motor lebih," kata Daffa menjelaskan.
Daffa mendadak ramai diperbincangkan media sosial setelah 15 april lalu foto dan rekaman videonya diposting di dunia maya, para netizen dan pejabat daerah memuji aksi Daffa.
Daffa mengaku aksi nekat menghadang pengendara yang menerobos trotoar itu karena pernah tertabrak motor yang melaju di trotoar. Selain itu terinspirasi iklan layanan masyarakat di siaran televisi serta spanduk berisi penjelasan trotoar untuk pejalan kaki. "Kan, memang motor lewat trotoar enggak boleh. Saya lihat di TV sama spanduk di jalan," kata Daffa.
Inspirasi itu membuat ia berani menegakkan hak pejalan kaki di trotoar meski dilakukan secara single. Ia menjadi “polisi kecil” sekitar pukul 15.00 saat jalan di dekat rumahnya mulai ramai. "Ya sekitar jam 15.00, kadang sampai sore sekali. Saya sendirian, kadang dibantu kakak, namanya Enrico," katanya.
Nenek Daffa, Murti , justru baru tahu aksi heroik cucunya itu. "Saya diberi tahu lain, tetangga ada yang lihat tapi sebelumnya tidak bilang," kata Murti.
Menurut Murti sikap cucunya itu berdasarkan inisiatif sendiri berdasarkan apa yang dilihat di televisi. Saat ini ia justru khawatir bila ada pengendara yang justru emosi dengan sikap cucunya itu “Kalau saya tahu pasti langsung tak ajak pulang," katanya.
EDI FAISOL