TEMPO.CO, Bandung - Ricuh antara narapidana dan sipir Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Banceuy, Kota Bandung, terjadi pada Sabtu pagi, 23 April 2016. Ratusan napi menyerang kantor LP dan membakar habis bangunan tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpum Tempo, kericuhan tersebut terjadi sekitar pukul 06.30. Saat itu ratusan napi yang baru keluar dari blok B dan C membuat titik kumpul dan langsung menyerang bangunan administrasi LP di bagian depan. Ratusan napi tersebut langsung membakar bangunan dan melempari petugas sipir dengan batu dan benda keras lain.
Berdasarkan keterangan dari napi yang Tempo wawancarai. Kericuhan tersebut merupakan akumulasi kekesalan dari para napi terhadap petugas LP. Hal itu pun dipicu oleh tewasnya seorang napi pada malam harinya sekitar pukul 01.30.
Seorang napi narkoba Richard, 42 tahun, menuduh petugas LP telah membunuh teman sesama napi bernama Undang Kosim. Undang sebelumnya dituduh menyelundupkan narkoba ke dalam LP.
"Kami tahu tidak ada barang bukti dari tangan Undang. Lagian, orang sebodoh apa yang melakukan itu padahal dia dalam hitungan bulan mau bebas," ujar Richard yang diamini puluhan napi yang lain.
Richard mengatakan teman-temannya melakukan tindakan tersebut secara spontan. Mereka kesal dengan ulah sipir yang sewenang-wenang dalam menghadapi napi. "Tidak ada pengkondisian. Semuanya spontan akibat kesal dengan petugas," ujarnya.
Kepala LP Banceuy Agus Irianto mengatakan kematian Undang diakibatkan bunuh diri dengan cara menggantungkan diri di dalam blok isolasi. Undang sebelumnya kedapatan menyelundupkan narkoba jenis sabu ke dalam LP.
Hal itu dilakukan Undang ketika dia sedang menjalani asimilasi dan ditugaskan untuk bekerja di luar LP. "Setelah kedapatan membawa narkoba, dia sorenya kami masukan ke sel. Malam dicek, sudah gantung diri," ujar Agus.
Kericuhan tersebut tidak berlangsung lama. Sebanyak 14 mobil pemadam kebakaran dan ratusan anggota Brigadir Mobil Kepolisian Daerah Jawa Barat langsung bisa mengatasi kericuhan tersebut dalam waktu lebih-kurang dua jam.
Akibat peristiwa ini, gedung bagian depan LP yang digunakan sebagai pusat administrasi penjara ludes terbakar. Tampak dua mobil ambulans yang terparkir di bagian depan LP teronggok hangus dan hancur.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jendral Jodie Rooseto memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Dipastikan pula tidak ada narapidana yang melarikan diri. "Semua sudah kembali kondusif.”
IQBAL T. LAZUARDI S.